Notification

×

Iklan

Iklan

Evakuasi Korban Tewas Penyerangan KKB di Yahukimo Terhambat, Ini Penyebabnya

Kamis, 10 April 2025 | 12:41 WIB Last Updated 2025-04-10T05:41:39Z
Ilustrasi 

Kabar Center 

Jakarta - Proses evakuasi 11 pekerja emas di Yahukimo, Papua Pegunungan yang tewas diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhambat. Penyebabnya llantaran tempat kejadian perkara (TKP) telah dikuasai KKB.

"Masih proses (evakuasi) menuju lokasi karena medan sangat berat. KKB juga masih menguasai lokasi 11 korban meninggal," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025 Kombes Yusuf Sutejo dilansir detikSulsel, Kamis (10/4/2025).

Yusuf menyebut akses darat menuju lokasi membutuhkan waktu berhari-hari. Pihaknya mempertimbangkan proses evakuasi melalui jalur udara.

"Akses transportasi darat bisa digunakan hanya butuh waktu dua sampe 3 hari. Salah satu alternatif hanya melalui udara. Selain itu juga cuaca," kata Yusuf.

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Warga diharapkan tidak terprovokasi isu hoaks.

"Mari jaga stabilitas keamanan bersama. Informasi resmi akan terus kami sampaikan secara berkala berdasarkan data valid dan proses penyelidikan di lapangan," paparnya.

Menurut informasi, peristiwa penyerangan itu terjadi di lokasi 22 dan Muara Kum Yahukimo pada Minggu (6/4/2025). Yusuf menyebut ada puluhan warga lainnya mengungsi akibat aksi teror pelaku.

"Saat ini korban MD (meninggal dunia) yang teridentifikasi ada 11 orang, 2 orang masih disandera, 8 orang terpisah dari rombongan dan belum ditemukan dan 35 mengungsi di kampung Mabul," ungkap Yusuf.

Polisi telah mengerahkan tim untuk memburu pelaku pembunuhan terhadap 11 warga sipil pendulang emas tersebut. Diduga kuat pelaku adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

"Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga," kata Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, Kamis (10/4/2025) seperti dikutip dari detik.com

Faizal menerangkan tim yang dikerahkan terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz. Adapun kini, tim tersebut tengah berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Asmat.

"Untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban," terangnya.

Faizal menyatakan pihaknya mengecam tindakan keji itu. Tindakan pembunuhan itu bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini