Notification

×

Iklan

Iklan

Zelensky Tidak Setuju Damai Bila Ukraina Tak Dilibatkan di Perundingan

Jumat, 14 Februari 2025 | 09:32 WIB Last Updated 2025-02-14T02:32:21Z
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Kabar Center 

Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan Ukraina tidak akan menyetujui kesepakatan damai apa pun yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia tanpa keterlibatannya. Hal itu disampaikan Zelensky usai Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri perang.

"Kami tidak dapat menerimanya, sebagai negara merdeka," kata Zelensky," dilansir BBC, Jumat (14/2/2025).

Presiden AS telah berbicara tentang "kemungkinan bagus" untuk mengakhiri perang setelah ia dan Putin berbicara melalui telepon. Trump mengatakan, tidaklah "praktis" bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

"Tidak mungkin Ukraina dapat kembali ke perbatasan sebelum invasi," kata Trump.

Trump kini telah menyarankan agar perwakilan Rusia bertemu dengan warga Amerika pada hari Jumat di Munich, yang menjadi tuan rumah konferensi keamanan.

"Rusia akan berada di sana bersama rakyat kita," kata Trump.

"Ngomong-ngomong, Ukraina juga diundang. Tidak yakin siapa saja yang akan hadir dari negara mana pun, tetapi orang-orang tingkat tinggi dari Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat," kata Trump.

"Saya ingin sekali mereka (Rusia) kembali. Saya rasa mengusir mereka adalah kesalahan. Lihat, ini bukan soal menyukai Rusia atau tidak menyukai Rusia," tambahnya.

Sementara otoritas Rusia, yang tidak ikut serta dalam forum tahunan tersebut, tidak segera mengomentari klaim Trump.

Penasihat Zelensky, Dmytro Lytvyn, mengatakan kepada wartawan bahwa "pembicaraan dengan Rusia di Munich" "tidak diharapkan".

Zelensky akan bertemu dengan Wakil Presiden Trump, JD Vance, di kota Jerman tersebut pada hari Jumat.

Zelensky, yang juga sempat melakukan panggilan telepon dengan Trump pada hari Rabu. Ia mengatakan negaranya tidak dapat menerima "perjanjian apa pun (yang dibuat) tanpa kami,".

"Orang Eropa juga perlu berada di meja perundingan," katanya.

Zelensky memberi tahu Trump bahwa prioritasnya adalah "jaminan keamanan", sesuatu yang tidak ia lihat tanpa dukungan AS.

Dalam kesempatan berbeda, Zelensky mengatakan bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina akan menjadi opsi "yang paling hemat biaya" bagi para mitranya, tanpa memberikan perincian.

"Saya juga memperingatkan para pemimpin dunia agar tidak mempercayai klaim Putin tentang kesiapan untuk mengakhiri perang," tambahnya.

Sebelumnya, Istana kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan bahwa pertemuan tatap muka antara Trump dengan Putin perlu diselenggarakan "segera". Hal ini disampaikan Kremlin pada Kamis (13/2) setelah kedua presiden tersebut melakukan panggilan telepon sehari sebelumnya.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/2/2025), Trump mengatakan bahwa dalam pembicaraan via telepon itu, dia dan Putin setuju untuk "segera" memulai negosiasi tentang konflik Ukraina. Percakapan via telepon ini menandai kontak presiden langsung pertama antara Washington dan Moskow dalam tiga tahun.

"Jelas ada kebutuhan untuk menyelenggarakan pertemuan semacam itu dengan segera, para kepala negara memiliki banyak hal untuk dibicarakan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (dtc)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini