Notification

×

Iklan

Iklan

Satu Jasad yang Diserahkan Hamas Bukan Sandera, Israel Tuduh Hamas Langgar Kesepakatan

Jumat, 21 Februari 2025 | 11:44 WIB Last Updated 2025-02-21T04:44:02Z
Pemandangan udara saat anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengambil tindakan pencegahan di sekitar pemakaman di kotamadya Bani Suheila sebelum jenazah keluarga Bibas (tiga anggota) dan Oded Lifshitz diserahkan kepada tim Palang Merah sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tawanan-sandera Hamas-Israel di Kegubernuran Khan Yunis, Gaza pada tanggal 20 Februari 2025 | aa.com.tr

Kabar Center

Tel Aviv - Israel menyebut satu dari empat jenazah yang diserahkan pihak Hamas di Jalur Gaza, pada Kamis (20/2) waktu setempat, bukanlah sandera.

Menurut Tel Aviv, pemeriksaan forensik terhadap satu jenazah itu tidak cocok dengan sandera Israel dan hingga kini tidak bisa diidentifikasi.
 
Militer Israel, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/2/2025), menuduh Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata Gaza yang sudah rapuh, yang berlaku sejak 19 Januari lalu dan melibatkan pertukaran sandera-tahanan.

Hamas, dengan difasilitasi Palang Merah Internasional, menyerahkan empat peti mati yang diyakini berisi para sandera Israel yang tewas saat ditahan di Jalur Gaza. Hamas menyebut keempat sandera itu tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada November 2023 lalu, tak lama usai mereka diculik.

Ini menjadi momen pertama kali Hamas menyerahkan sandera dalam kondisi tidak bernyawa kepada Israel sejak gencatan senjata berlaku.

Militer Israel mengumumkan bahwa dua jenazah di antaranya telah diidentifikasi sebagai dua balita Israel, Kfir Bibas dan Ariel Bibas. Satu jenazah lainnya, yang seharusnya merupakan Shiri Bibas, ibunda dari kedua balita itu, didapati tidak cocok dengan DNA sandera mana pun.

Hingga kini, satu jenazah itu masih belum teridentifikasi.

Kfir berusia sembilan bulan dan Ariel berusia empat tahun ketika mereka diculik bersama ibunda mereka dalam serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023

Satu jenazah lainnya, menurut pernyataan pihak keluarga sandera, diidentifikasi sebagai Oded Lifshitz yang berusia 83 tahun ketika diculik oleh Hamas.

"Ini merupakan pelanggaran paling parah yang dilakukan oleh organisasi teroris Hamas, yang berdasarkan perjanjian diwajibkan menyerahkan empat sandera yang meninggal," tegas militer Israel dalam pernyataannya, yang menuntut pemulangan semua sandera, termasuk Shiri.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Hamas atas komplain Israel ini. (dtc/rts)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini