Notification

×

Iklan

Iklan

Hamas Respon Tuduhan Israel Tentang Satu Jenazah Bukan Sandera

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:36 WIB Last Updated 2025-02-21T11:36:58Z
Anggota Hamas membawa peti jenazah seorang tawanan Israel, sebelum diserahkan ke Palang Merah, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 20 Februari 2025 | Foto Reuters


Kelompok Hamas merespon kemarahan Israel yang menuduh kelompok itu melanggar kesepakatan gencatan senjata Gaza, setelah satu dari empat jenazah yang diserahkan pada Kamis (20/2) ternyata bukan sandera Israel.

Sebelumnya, militer Israel mengumumkan bahwa dua jenazah yang diserahkan Hamas telah diidentifikasi sebagai dua balita Israel, Kfir Bibas dan Ariel Bibas, yang diculik Hamas dalam serangan pada 7 Oktober 2023. Satu jenazah lainnya diidentifikasi sebagai Oded Lifshitz yang berusia 83 tahun ketika diculik oleh Hamas.

Namun satu jenazah lainnya, yang seharusnya merupakan Shiri Bibas, ibunda dari kedua balita itu, didapati tidak cocok dengan DNA Shiri atau pun DNA sandera wanita lainnya. Hingga kini, satu jenazah itu masih belum teridentifikasi.

Hamas dalam penjelasannya, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Jumat (21/2/2025), menyebut jenazah yang seharusnya Shiri Bibas telah tercampur dengan potongan tubuh jenazah lainnya dari reruntuhan setelah serangan udara Tel Aviv menghantam tempat dia ditahan di Jalur Gaza.

Salah satu pejabat Hamas, Ismail al-Thawabteh, mengklaim bahwa jenazah Shiri "menjadi beberapa bagian setelah tampaknya tercampur dengan mayat-mayat lainnya di bawah reruntuhan".

Pernyataan Hamas ini menegaskan kembali bahwa Israel berada di balik kematian Shiri saat ditahan di Jalur Gaza.

Kelompok Hamas mengumumkan pada November 2023 bahwa Shiri dan kedua anaknya tewas akibat serangan udara Israel yang melanda Jalur Gaza. Namun kematian mereka tidak pernah dikonfirmasi oleh otoritas Israel.

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya saat mengonfirmasi identitas jenazah sandera itu, menyebut mereka "dibunuh secara brutal dalam penyanderaan Hamas". Netanyahu juga menegaskan bahwa Hamas akan membayar harga karena tidak menyerahkan jenazah Shiri.

"Kita akan bertindak dengan tekad untuk membawa pulang Shiri bersama dengan semua sandera kita -- baik yang hidup maupun yang sudah meninggal -- dan memastikan Hamas akan membayar harga penuh atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan keji ini," tegas Netanyahu dalam pernyataan video terbaru.

Netanyahu bahkan menuduh Hamas "memasukkan jenazah seorang wanita Gaza ke dalam peti mati" yang seharusnya menjadi tempat jenazah Shiri. (dtc/kc8)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini