Notification

×

Iklan

Iklan

Dampak Diskon Listrik 50 Persen, RI Deflasi 0,76 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 12:44 WIB Last Updated 2025-02-03T05:44:40Z
Ilustrasi | net

Kabar Center

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month). Sedangkan secara tahunan tercatat inflasi 0,76 persen (year on year/yoy).

Dilansir CNN, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi pada Januari 2025 ini merupakan deflasi pertama setelah terakhir kali terjadi di September 2024 silam.

"Pada Januari 2025 secara bulanan atau month to month dan tahun kalender year to date terjadi deflasi sebesar 0,76 persen atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (3/2).

Ia merinci kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 9,16 persen. Kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 1,44 persen.

Sementara komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47 persen.

"Komoditas lain yang juga memberikan andil deflasi adalah tomat, dengan deflasi sebesar 0,03 persen, ketimun, tarif kereta api, dan tarif angkutan udara dengan andil deflasi masing-masing 0,01 persen," tutur Amalia.

Adapun sebanyak 34 dari 38 provinsi Indonesia mengalami deflasi, sedangkan empat lainnya mengalami inflasi.

"Deflasi terdalam terjadi di Papua Barat sebesar 2,29 persen. Sementara itu inflasi tertinggi terjadi di Kepulauan Riau sebesar 0,43 persen," jelasnya.

Informasi yang dihimpun, Deflasi merupakan penurunan harga barang dan jasa di suatu wilayah.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini