Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump |
Kabar Center
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump disebut tengah mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian dari 2 juta warga Jalur Gaza, Palestina, ke Indonesia.
Seorang pejabat di tim transisi pemerintahan Donald Trump menyebut rencana itu bagian dari usulan terkait rekonstruksi Jalur Gaza setelah agresi Israel berakhir.
Namun, rencana itu masih belum jelas bahkan termasuk kesediaan warga Gaza dipindah dan negara yang menerima mereka.
"Indonesia, misalnya, adalah salah satu lokasi yang sedang dibahas," demikian laporan NBC, mengutip pejabat transisi Trump.
Jalur Gaza hancur usai agresi Israel sejak Oktober 2023. Selama operasi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah penduduk, fasilitas Kesehatan, tempat ibadah, hingga sekolah.
Dilansir CNN, proposal Trump terkait rekonstruksi Gaza memicu kritik. Negara-negara kawasan secara konsisten menentang pengungsi Palestina karena khawatir menyebabkan krisis pengungsi baru.
Selain itu, banyak warga Palestina cemas mereka dilarang kembali ke Gaza jika angkat kaki dari wilayah tersebut.
Masih berkaitan dengan rekonstruksi Gaza, utusan khusus Timur Tengah Trump, Steve Witkoff, juga akan berkunjung ke Gaza untuk memantau kesepakatan.
"Ingat, ada banyak orang, radikal, fanatik, bukan hanya dari pihak Hamas, dari sayap kanan pihak Israel, yang benar-benar terdorong untuk meledakkan seluruh kesepakatan ini," kata pejabat transisi Trump.
Meninjau Gaza akan membuat Witkoff mengetahui langsung situasi di sana dan bukan hanya mendapat laporan dari Israel.
"Anda harus melihatnya, Anda harus merasakan," imbuh pejabat itu.
Rekonstruksi Gaza juga tercantum dalam kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas yang mulai berlaku pada Minggu.
Fase pertama berlangsung 42 hari, pertukaran sandera, dan penghentian perang. Fase kedua diharapkan bisa mengakhiri perang dan gencatan menjadi permanen.
Fase ketiga pemulangan jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera serta implementasi rencana rekonstruksi Gaza.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini