 |
| Farhan Zuhri, S.Hum., M.Pd., anggota DPRK Lhokseumawe, berbicara dalam forum Dialog Budaya Kaum Muda 2024 yang digelar Jaringan Inovasi Nanggroe (JINOE) pada Minggu, (22/12/2024), di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe. | (Foto: Rivan) |
LHOKSEUMAWE – Dalam upaya mempertahankan identitas budaya di tengah modernisasi, Farhan Zuhri, S.Hum., M.Pd., anggota DPRK Lhokseumawe, hadir sebagai pembicara utama dalam forum Dialog Budaya Kaum Muda 2024. Acara ini digelar oleh Jaringan Inovasi Nanggroe (JINOE) pada Minggu, (22/12/2024), di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe.
Dengan tema “Dari Generasi ke Generasi: Menjaga Identitas Budaya di Tengah Arus Modernisasi”, Farhan Zuhri menekankan pentingnya peran pemuda Aceh dalam melestarikan budaya lokal. Ia mengingatkan bahwa warisan budaya Aceh bukan hanya sebuah kekayaan, tetapi juga identitas yang harus dipertahankan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Pemuda adalah ujung tombak dalam menjaga budaya kita tetap relevan. Jangan biarkan arus globalisasi menghapus identitas Aceh. Sebaliknya, mari manfaatkan teknologi untuk memperkenalkan tradisi kita ke dunia,” ujar Farhan, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRK Lhokseumawe.
Ia mengajak para pemuda untuk memanfaatkan kreativitas dan teknologi digital dalam memperkenalkan seni, kuliner khas, dan adat istiadat Aceh agar lebih dikenal secara global.
Selain Farhan, acara ini turut menghadirkan Arita Yuda Katiara Rizki, Wakil V Agam Duta Wisata Aceh 2024, serta Ns. Darwinus, S.Kep., Agam Duta Wisata Kota Lhokseumawe 2022. Kedua pembicara ini memberikan pandangan tentang pentingnya sinergi pemuda Aceh dalam mempromosikan budaya melalui platform digital.
Forum ini diakhiri dengan diskusi interaktif yang disambut antusias oleh para peserta, menandakan semangat tinggi generasi muda Aceh dalam menjaga dan mempromosikan budaya lokal. (Rv)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini
