Ilustrasi | Pixabay |
Kabar Center
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta mencatat jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jakarta mencapai 14.501 orang sejak awal tahun hingga November ini.
Kepala Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan PHK paling banyak terjadi di sektor padat karya seperti industri garmen.
"Ya kebanyakan di sektor padat karya. Yang jelas yang masih oke sih, sektor industri makanan dan minum, kemudian sektor yang otomotif masih oke," ujar Hari di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, mengutip detikcom, Kamis (21/11).
Hari mengatakan pihaknya terus mengupayakan agar karyawan yang kena PHK bisa mendapatkan lagi pekerjaan. Salah satunya melalui pelatihan hingga penyelenggaraan job fair.
Karyawan yang dilatih katanya juga bisa beralih ke industri yang masih stabil seperti otomotif. Setelah dilatih dan mendapatkan skill hingga sertifikat, karyawan diharapkan bisa bekerja kembali.
"Tentunya kalau dulu dia selaku yang di-PHK, pada saat dia di padat karya, di garmen gitu ya, kita bisa latih melalui apakah aku mau jadi beralih ke otomotif, apakah pendingin, nah nanti kita latih," katanya.
Kemnaker mencatat sudah ada 64.288 tenaga kerja yang jadi korban PHK di Indonesia. Jakarta menjadi provinsi paling banyak mengalami PHK sekitar 14.501 tenaga kerja. Kemudian Jawa Tengah sebanyak 12.492 tenaga kerja dan Banten sebanyak 10.702 tenaga kerja.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini