Anggota DPRK (Dewan Perwakilan Rakyat Kota) Lhokseumawe, Farhan Zuhri, menyampaikan materi dalam Diskusi Publik SEMA IAIN Lhokseumawe di Aula FTIK, Selasa (5/11/2024). (Foto: Panitia) |
Kabar Center
Senat Mahasiswa Institut (SEMA-I) Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe berhasil menggelar Diskusi Publik bertajuk “Susah Senang Jinoe Tapike, Telah Oeh Akhe Hana Lee Guna” di aula Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) pada Selasa, (5/11/2024). Diskusi tersebut dihadiri oleh peserta dari delegasi organisasi mahasiswa (ORMAWA) di setiap fakultas di lingkup kampus IAIN Lhokseumawe, dengan pemateri utama Muhammad Raji Firdana (Anggota DPR Aceh), Farhan Zuhri (Anggota DPR Kota Lhokseumawe), dan Dr. Abdul Mugni, M.A (Pakar Sosial Keagamaan).
Kegiatan Diskusi Publik ini bertujuan menciptakan ruang bagi mahasiswa untuk berbagi pandangan dan menghasilkan solusi konkret terhadap berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Dengan diskusi ini, diharapkan terbentuk koneksi yang lebih erat antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat, sehingga memungkinkan adanya pertukaran pendapat yang konstruktif.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga harkat dan martabat pemimpin, serta menegaskan perlunya keterampilan teknokratis bagi pemimpin untuk menghadapi tantangan masa depan. Rektor juga memberikan apresiasi kepada SEMA-I yang telah berinisiatif menyelenggarakan acara diskusi ini.
“Saya sangat mengapresiasi Senat Institut. Diskusi ini bukan hanya wadah bagi mahasiswa, tetapi juga mengingatkan kita semua bahwa isu-isu sosial dan politik daerah perlu dibahas di kalangan sivitas akademika kampus,” ujar Prof. Dr. Danial.
Ketua Umum SEMA-I, Muhammad Anil Alwi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada mahasiswa mengenai isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat. Ia juga berharap Diskusi Publik ini menjadi wadah pengembangan kepemimpinan dan mempererat hubungan mahasiswa dengan lembaga politik daerah.
“Saya berharap diskusi ini dapat diagendakan kembali di masa mendatang karena diskusi semacam ini sudah jarang dilakukan. Kami ingin membuka wawasan rekan-rekan mahasiswa terkait isu-isu masyarakat, agar mereka dapat berkontribusi menjadi agen perubahan positif di kampus dan masyarakat,” kata Muhammad Anil Alwi. (Rv)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini