Notification

×

Iklan

Iklan

Vietnam Punya Presiden Baru, Ini Sosoknya

Senin, 21 Oktober 2024 | 17:55 WIB Last Updated 2024-10-21T12:10:03Z
Presiden Vietnam Luong Cuong

Kabar Center

Hanoi - Jenderal Angkatan Darat Luong Cuong terpilih menjadi presiden baru Negara Vietnam. Luong Cuong mendapat suara bulat dari Parlemen Vietnam pada voting pada Senin (21/10).

Luong Cuong menjadi presiden ke-4 dalam waktu kurang dari dua tahun di Vietnam.

Dilansir AFP dan Associated Press, Senin (21/10/2024), Jabatan presiden Vietnam sebagian besar memiliki peran seremonial, termasuk bertemu para tamu dan mitra-mitra asing.

Sebanyak 440 anggota Majelis Nasional atau parlemen Vietnam dalam sidang pada Senin (21/10) waktu setempat, menurut laporan televisi pemerintah, memutuskan untuk menyetujui pencalonan Cuong sebagai presiden baru.

Cuong yang berusia 67 tahun, mengambil alih jabatan Presiden Vietnam dari To Lam.

Diketahui bahwa To Lam tetap menjabat Presiden Vietnam bahkan setelah dia secara resmi ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam pada Agustus lalu. Penunjukan To Lam itu dilakukan ketika kampanye antikorupsi besar-besaran menyelimuti pemerintah Vietnam,

Jabatan Sekjen Partai Komunis merupakan posisi paling berkuasa dalam struktur kepemimpinan Vietnam.

Cuong yang mengabdi pada militer Vietnam selama lebih dari empat dekade terakhir, telah menjadi anggota Politbiro sejak tahun 2021.

Pengangkatan dirinya sebagai Presiden Vietnam dilakukan berbulan-bulan terjadi kekacauan yang tidak biasa dalam politik negara tersebut, dan kematian mantan Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong. Sosok Trong telah mendominasi kepemimpinan di Vietnam sejak tahun 2011 lalu.

Peneliti tamu pada Program Studi Vietnam di ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapore, Nguyen Khac Giang, menilai penunjukan Cuong sebagai Presiden baru Vietnam merupakan "langkah untuk menstabilkan sistem" setelah masa pergolakan dalam politik negara tersebut.

"Penunjukan Luong Cuong merupakan upaya yang disengaja untuk memulihkan keseimbangan antara faksi militer dan keamanan Vietnam, khususnya menjelang Kongres Partai Komunis Vietnam pada tahun 2026," sebutnya.

"Dengan menyerahkan kursi kepresidenan, To Lam menunjukkan komitmennya terhadap prinsip kepemimpinan kolektif, sambil tetap mempertahankan kekuasaan yang menentukan dalam sistem," imbuh Giang.

Para pemimpin Vietnam selanjutnya akan menggelar Kongres Partai Komunis pada awal tahun 2026 mendatang.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini