Notification

×

Iklan

Iklan

Mengembangkan Pembelajaran yang Lebih Fleksibel dengan Kurikulum Merdeka

Selasa, 17 September 2024 | 09:02 WIB Last Updated 2024-09-17T02:02:39Z
Ilustrasi | Pexels

Kurikulum Merdeka adalah sebuah inovasi dalam dunia pendidikan di Indonesia yang diperkenalkan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru dalam mendesain proses belajar mengajar. Dengan tujuan utama untuk menciptakan generasi yang kreatif, kritis, dan memiliki karakter yang kuat.

Kurikulum ini menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan kontekstual dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Salah satu ciri khas dari Kurikulum Merdeka adalah penekanan pada pembelajaran berbasis proyek. Dalam pendekatan ini, siswa diajak untuk terlibat langsung dalam situasi nyata, mendorong mereka untuk berpikir kritis dan bekerja sama dalam tim. 

Proyek-proyek yang dilakukan tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi juga bagaimana cara menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik yang relevan. Kurikulum Merdeka juga memberikan pilihan kepada sekolah untuk mengatur jadwal belajar yang lebih fleksibel. 

Hal ini memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Misalnya, sekolah di daerah pedesaan mungkin lebih memfokuskan pada konteks lokal, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi siswa. 

Selain itu, guru dalam Kurikulum Merdeka diberikan peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan. Mereka dapat merancang kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa di kelasnya. 

Dengan dukungan pelatihan dan pengembangan profesional yang memadai, guru diharapkan dapat menjadi fasilitator yang efektif. Ini penting untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak monoton, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. 

Sebagai tambahan, Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya pendidikan karakter. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, nilai-nilai seperti gotong royong, kejujuran, dan disiplin ditekankan, agar siswa tidak hanya menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi. 

Pendidikan karakter ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, implementasi Kurikulum Merdeka tidak lepas dari tantangan. Diperlukan komitmen dari semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, hingga orang tua, untuk bekerja sama demi kesuksesan kurikulum ini. 

Diharapkan, dengan pendekatan yang lebih merdeka dalam pembelajaran, Indonesia dapat melahirkan generasi yang lebih siap menghadapi masa depan dengan kreativitas dan karakter yang kuat.

Oleh: Argafica Putri Sionfa

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini