Pemimpin baru kepala biro politik Hamas Yahya Sinwar |
Kabar Center
Kelompok perlawanan Palestina Hamas telah menunjuk Yahya Sinwar menjadi Kepala Biro Politik, menggantikan mendiang Ismail Haniyeh yang tewas dalam pembunuhan di Teheran, Iran pada akhir Juli.
Dalam rilis resmi, Hamas menyebut pemilihan Sinwar menegaskan kembali bahwa tujuan Israel membunuh para pemimpin kelompok ini gagal.
Posisi baru Sinwar juga memberi sinyal Hamas akan lebih sulit diajak tawar-menawar dalam negosiasi gencatan senjata.
Tentang Yahya Sinwar
Dilansir, CNN, Sinwar merupakan pemimpin sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam. Dia terlibat dalam operasi-operasi kelompok ini.
Israel bahkan menyebut Sinwar sebagai dalang atau mastermind dari serangan dadakan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sinwar dan Israel sering berurusan sejak 1980-an. Di tahun-tahun itu, dia ditangkap pasukan Zionis berulang kali karena aktivisme anti-pendudukan di Universitas Islam Gaza.
Laki-laki kelahiran 1962 ini, bergabung dengan Hamas di masa awal pendirian kelompok ini pada 1987.
Pada 1988, pasukan Israel menangkap Sinwar. Dia dituduh terlibat dalam penangkapan dan pembunuhan dua tentara Israel dan empat tersangka mata-mata Palestina.
Israel lalu menjatuhi empat hukuman penjara seumur hidup atau setara dengan 426 tahun.
Sinwar menghabiskan 23 tahun di penjara Israel sembari belajar bahasa Ibrani hingga menjadi ahli dalam urusan dan politik dalam negeri Israel.
Pada 2011, Sinwar bebas sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan tentara Israel Gilad Shalit yang ditangkap Hamas.
Sinwar dengan cepat naik ke jajaran Hamas lagi. Pada 2012, ia terpilih sebagai biro politik dan ditugaskan berkoordinasi dengan Brigade Al Qassam.
Tahun-tahun berikutnya, dia memainkan peran politik dan militer Hamas selama serangan tujuh minggu Israel di Gaza pada 2014.
Lalu pada 2015, Amerika Serikat melabeli dia sebagai "teroris global yang ditunjuk secara khusus".
Pada 2017, Sinwar menjadi kepala Hamas di Gaza, menggantikan Haniyeh yang terpilih sebagai ketua biro politik kelompok tersebut.
Tak seperti Haniyeh yang telah melakukan perjalanan regional dan menyampaikan berbagai pidato, Sinwar memilih bungkam sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini