Notification

×

Iklan

Iklan

3 Partai Ini Bakal Gelar Pemilihan Ketua Umum Bulan Agustus

Kamis, 15 Agustus 2024 | 14:44 WIB Last Updated 2024-08-15T07:44:54Z
Gedung DPR | net

Kabar Center

Jakarta - Jelang akhir Agustus, setidaknya ada tiga partai pemilik kursi Senayan yang akan menggelar pemilihan ketua umum (ketum) untuk periode baru. Ketiganya ialah Golkar, PKB, dan PAN.

Cak Imin Kuat Jadi Ketum Lagi

PKB akan menggelar muktamar ke-6 pada 24-25 Agustus 2024 di Bali. Pemilihan ketua umum akan dilakukan dalam forum tersebut.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sendiri telah menjawab peluang dirinya untuk kembali memimpin partai pada Muktamar. Cak Imin menyebut belum tentu mau jika diminta kembali memimpin partai.

"Iya nanti semua... saya belum tentu mau. Tapi saya serahkan peserta semua pada muktamar," kata Cak Imin ditemui di Pondok Pesantren Darul Rahman, Cipedak, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).

Dia pun mengatakan permintaan untuk kembali memimpin PKB juga masih harus ditunggu hingga Muktamar digelar. Barulah setelahnya, dia dapat merespon permintaan itu.

"Kita lihat dulu, kita lihat keadaannya di muktamar nanti, apakah kalau saya diminta, apakah saya terima atau tidak ya nanti di saat muktamar," terang Cak Imin.

Zulhas Kuat Lanjut Pimpin PAN

PAN juga akan menggelar Kongres ke-VI di Jakarta. Dalam kongresnya, PAN akan melakukan pemilihan ketum baru.

Sabtu, 29 Juni lalu, DPW PAN telah menyerahkan dukungan kepada Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk kembali menjadi Ketua Umum PAN. Dukungan itu diberikan berdasarkan kesepakatan dari 38 DPW PAN. Zulhas menerima langsung dukungan tersebut.

"21 DPW sudah menyerahkan (lebih dulu), ini 17 DPW," kata Waketum PAN Yandri Susanto.

"Mohon Ketum langsung menerima dukungan tertulis dari seluruh DPW. Dukungan tertulis untuk meminta Ketum kembali memimpin PAN, lanjutkan," sambungnya.

Sekjen PAN Eddy Soeparno memastikan seluruh kader solid mendukung Zulhas menjadi ketua umum periode 2024-2029.

"Sebagaimana telah disampaikan, Kongres VI PAN Insya Allah akan dilaksanakan 23-24 Agustus mendatang di Jakarta. Saya tegaskan bahwa aspirasi kader dan pengurus solid menginginkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk melanjutkan kepemimpinan di periode 2024-2029," kata Eddy di dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2024).

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu mengatakan, pengurus maupun kader PAN meyakini keberlanjutan kepemimpinan Zulhas adalah pilihan terbaik bagi partai.

"Langkah tegas Bang Zul mengembalikan PAN sebagai partai nasionalis, religius, modern, moderat dan tengah sesuai cita-cita pendirian PAN sebagai partai reformasi terbukti berhasil dalam Pemilu 2024 lalu," jelasnya.

Zulhas sendiri telah dukungan 38 DPW PAN yang memintanya untuk kembali menjadi Ketua Umum. Zulhas mengatakan dukungan tersebut merupakan kehormatan dan tanggung jawab.

"Tentu kan DPW-DPD karena hari ini rakernas tentu banyak dibahas, salah satu keinginannya ya itu tadi ya (dukungan kembali menjadi ketum)," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2024).

"Tentu kalau kader mengusulkan sesuatu kita kehormatan tapi juga beban, kan, tanggung jawab yang besar," sambungnya.

Zulhas mengatakan hasil Rakernas akan dibawa saat Kongres ke-6 PAN. Namun, Zulhas belum dapat memastikan waktu dan lokasi kongres akan digelar.

"Waktu yang tepat, waktu yang tepat. Ya nanti kita lihat lah. Yang jelas teman-teman minta saya anu (Ketum PAN) lagi," sambungnya.

Bahlil Cakon Kuat Jadi Ketum

Partai Golkar berencana menggelar Munas pada 20 Agustus mendatang untuk memilih ketum definitif baru usai Airlangga Hartarto mundur. Politikus Golkar sekaligus Menteri Investasi Bahlil Lahadalia disebut-sebut kuat mengisi kursi ketum yang kini dijabat Plt Ketum Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).

Bahlil Lahadalia menanggapi adanya dukungan agar dirinya maju jadi Ketum Golkar definitif. Bahlil menyebut tidak mengikuti dinamika di Golkar dan akan melihat perkembangan di Munas nanti.

"Saya kebetulan belum mengikuti secara langsung apa dinamika di DPP Golkar. Nanti saja waktu Munas kita lihat perkembangannya," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Bahlil lantas disinggung soal 'mencari restu' saat bertemu Presiden Jokowi dan Elite Golkar Jusuf Kalla. Pasalnya, Bahlil bertemu keduanya tidak lama sebelum Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketum Golkar.

Bahlil menyebut pertemuan dengan Jokowi adalah silaturahmi biasa antara presiden dan pembantu presiden. Sedangkan pertemuan dengan JK, Bahlil mengaku hanya berdiskusi dengan senior.

"Silaturahmi biasa saya dengan Pak JK. Silaturahmi biasa. Kalau pas ketemu dengan Pak Presiden Jokowi kan memang saya pembantunya. Harus terus melaporkan perkembangan kerja saya di Kementerian Investasi," ujarnya.

"Kalau Pak JK banyak diskusi sebagai senior beliau banyak memberikan pandangan-pandangan, begitu saja," ucapnya.

Soal pertemuannya dengan Jokowi dan Jusuf Kalla yang dikaitkan dengan meminta restu, Bahlil tidak merespons lanjut. Ia akan mengikuti proses secara alamiah.

"Saya pikir proses saja lah ya. Saya juga kan bukan kader yang dari pengurus DPP sekarang, jadi alamiah saja," ujarnya. (dtc/kc7)

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini