Notification

×

Iklan

Iklan

Pemimpin Hamas Haniyeh Tewas Akibat Serangan Udara, JK Sebut Menambah Ketegangan

Rabu, 31 Juli 2024 | 15:30 WIB Last Updated 2024-07-31T08:31:24Z
Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (kiri) bersama pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, pada Jumat, 12 Juli 2024. (ANTARA/HO/rst)

Kabar Center

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebut kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, akan menghambat pembicaraan gencatan senjata Gaza.

JK juga bilang penyebab kematian Haniyeh yang disebut akibat serangan Israel ini, akan semakin menambah ketegangan di Jalur Gaza.

"Gencatan senjata belum berlangsung. Itu baru pembicaraan dan selalu buntu," kata JK mengutip CNN, Rabu (31/7).

"Ini pasti akan menambah ketegangan dan perlawanan di Gaza. Dan itu berarti gencatan senjata semakin susah dicapai," kata JK.

Sebelumnya JK melayangkan ucapan belasungkawa atas kematian Haniyeh dalam serangan di Teheran, Iran, pagi ini waktu setempat.

"Pertama, saya ingin menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran hari ini," kata Jusuf Kalla.

"Kita kehilangan besar, rakyat Palestina, atas kepemimpinannya yang teguh dan sangat berani melawan Israel," paparnya menambahkan.

JK merasa prihatin atas pembunuhan Haniyeh dan meyakini bahwa peristiwa ini bakal menambah ketegangan di Jalur Gaza Palestina.

Apalagi, tutur JK, peristiwa ini terjadi kala Israel dan Hamas tengah berusaha merundingkan kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

JK dikenal dekat dengan pemimpin dan kelompok besar di Timur Tengah, termasuk di Palestina. Belum lama ini, JK bahkan sempat bertemu dengan Haniyeh di Doha, Qatar.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada 12 Juli lalu itu, JK menyampaikan bela sungkawa kepada rakyat Palestina yang menjadi korban selama konflik. Ia menegaskan sikap solidaritas serta dukungan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

JK menyebut saat ini mata dunia tertuju ke Gaza. Menurutnya, kekerasan di Gaza oleh pasukan Israel harus segera dihentikan.

"Dunia tersentuh dan menyayangkan tragedi kemanusiaan tersebut," kata JK dalam sebuah keterangan, Jumat (12/7).

Di sisi lain, Haniyeh memuji Indonesia, mulai dari posisi dan peran diplomatiknya, pemberian bantuan kemanusiaan kepada rakyat di Gaza, kontribusinya dalam merawat korban luka, gerakan kerakyatan dalam demonstrasi, hingga solidaritas luas mereka terhadap rakyat Palestina.

Ismail Haniyeh tewas akibat serangan udara di ibu kota Teheran, Iran. Dia dan satu orang pengawal meninggal dunia dalam insiden itu.

Saat ini penyelidikan tengah dilakukan oleh otoritas di Iran. Haniyeh sedang berada di Teheran sejak kemarin untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini