Seorang pria berjalan di dekat rumahnya yang rusak setelah banjir besar di provinsi Baghlan di Afghanistan utara pada hari Sabtu. (Mehrab Ibrahimi/AP) |
Organisasi PBB untuk Program Pangan Dunia (World Food Programme) menyebut lebih dari 300 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah provinsi di Afghanistan.
Pada Sabtu (11/5), Rana Deraz, petugas komunikasi PBB di Afghanistan, memyebut sejauh ini sebanyak 311 korban jiwa di Provinsi Baghlan. Banjir bandang, katanya, juga ikut menyebabkan sekitar 2.011 rumah hancur dan 2.800 rumah lainnya rusak parah.
Jumlah ini berbeda dengan laporan organisasi pemerintah. Abdul Mateen Qani, jubir Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menuturkan sebanyak 131 orang tewas imbas banjir bandang. Namun, kata dia, angka ini kemungkinan akan terus bertambah.
"Masih banyak orang hilang," kata Qani seperti dilaporkan AFP.
Banjir bandang bermula saat hujan deras pada Jumat (10/5). Hujan membuat aliran air dan lumpur mengalir deras melalui desa-desa dan lahan pertanian di beberapa provinsi.
Kerusakan parah terjadi di utara Provinsi Baghlan, Takhar dan Badakhshan, juga barat provinsi Ghor dan Herat.
Provinsi Baghlan Utara jadi salah satu provinsi yang terdampak sangat parah. Lebih dari 300 orang meninggal dan ribuan rumah hancur atau rusak.
"Rumah saya dan seluruh hidup saya tersapu banjir," kata Jan Mohammad Din Mohammad, warga ibu kota provinsi Baghlan, Pol-e-Khomri.
Keluarganya berhasil mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Namun saat cuaca cerah, mereka kembali ke rumah. Tak ada yang tersisa.
"Saya tidak tahu harus membawa keluarga saya ke mana..Saya tidak tahu harus berbuat apa," katanya.
Para korban selamat pada Sabtu berhasil menyelamatkan diri lewat jalan berlumpur dan penuh puing bangunan rusak.
Pihak berwenang dan kelompok non-pemerintah mengerahkan tim penyelamat dan bantuan.
Kementerian mengerahkan berbagai cabang militer "untuk memberikan bantuan apa pun pada korban insiden ini dengan semua sumber daya yang tersedia".
Angkatan Udara menyebut pihak telah mulai evakuasi ketika cuaca cerah pada Sabtu. Lebih dari 100 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini