Ilustrasi |
Kabar Center
Jakarta - Sejumlah timses paslon mundur dari jabatan Komisaris BUMN jelang Pemilu 2024 lantaran menjadi bagian dari tim yang akan mengkampanyekan paslon dukungannya.
Kabar pengunduran sejumlah timses dari Komisaris BUMN itu juga disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Dia mengatakan, banyak komisaris yang mundur saat ini.
"Banyak komisaris yang lagi mundur kok sekarang, ini saya lagi data," ujarnya.
Erick sendiri mengaku tak ingat komisaris-komisaris BUMN yang menyatakan mengundurkan diri.
"Nanti ada list-nya, tanya saja sama Pak Tedi (Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN), saya juga nggak ingat," sebutnya.
Berikut jajaran Komisaris BUMN yang sudah mengundurkan diri.
Andi Gani Nena Wea
Komisaris BUMN yang paling baru mengundurkan diri yakni Andi Gani Nena Wea. Dia mengundurkan diri dari jabatan presiden komisaris di salah satu perusahaan BUMN lantaran ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
"Hari Ini Jam 14.00 WIB, kami resmi umumkan mengundurkan diri dari jabatan Presiden Komisaris BUMN PT PP untuk totalitas berjuang bersama Mas Ganjar dan Pak Mahfud," kata Andi dalam keterangannya, Jumat (24/11).
Andi mengucapkan terima kasih yang mendalam terhadap keluarga BUMN PT PP yang telah bekerja dengan baik selama ini. Pengunduran jabatan itu juga untuk menjamin netralitas di tubuh perusahaan milik negara ini.
"9 tahun perjalanan luar biasa bersama keluarga besar PT PP yang sangat saya cintai di rumah besar PT (Persero) Tbk banyak kenangan dan pengalaman luar biasa selama saya menjadi Presiden Komisaris PT PP (Persero) Tbk," ucap Andi.
"Saya mohon pamit karena saya telah mengambil keputusan untuk mengundurkan diri sebagai presiden komisaris PT PP (Persero) Tbk karena telah ditunjuk sebagai wakil ketua umum (Waketum) TPN calon presiden. Tentu saya harus menaati aturan yang berlaku dan menjaga netralitas BUMN," sambungnya.
Anggawira
Tak cuma Andi Gani, Presiden Komisaris PT Krakatau Pipe Industries (KPI), Anggawira, juga telah mengundurkan diri dari jabatannya untuk bergabung dalam Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas). Relawan tersebut telah mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Capres-Cawapres, Prabowo Subinato dan Gibran Rakabuming Raka.
Anggawira mengaku pengunduran diri ini dilakukan untuk menghindari adanya konflik kepentingan. Sebab KPI sendiri merupakan anak perusahaan BUMN, PT Krakatau Steel, yang memiliki spesialis dalam pembuatan pipa baja sejak 1972.
"Saya sudah melaporkan pengunduran diri saya ke Kementerian BUMN dan juga ke PT Krakatau Steel. Sehingga saat ini saya fokus untuk mengawal kemenangan pak Prabowo dan mas Gibran di Pilpres 2024 nanti," ujar Anggawira dalam keterangan resminya, Rabu (15/11).
Panel Barus
Kemudian, Ketua Badan Pemenangan Pilpres Relawan Pro Jokowi atau Projo, Panel Barus, mundur dari kursi komisaris salah satu BUMN. Panel Barus melepas posisi komisaris BUMN usai resmi masuk ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
"Saya memutuskan mengundurkan diri dari posisi komisaris BUMN, secara resmi saya telah mengajukan surat pengunduran diri," kata Panel Barus dalam keterangan resminya, Kamis (9/11).
Panel Barus menyebutkan dirinya menjabat komisaris di salah satu anak usaha Pelindo. Panel Barus kini mengisi pos wakil ketua TKN Prabowo-Gibran. Panel menyebut dirinya fokus memenangkan Prabowo-Gibran sehingga mundur dari kursi komisaris BUMN.
Budiman Sudjatmiko
Selanjutnya, tokoh yang mundur dari jabatan Komisaris BUMN yakni Budiman Sudjatmiko. Bergabung menjadi dewan pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman meninggalkan jabatan Komisaris PTPN V.
Budiman membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi. "Ya betul," katanya kepada detikcom lewat pesan singkat, Selasa (7/11).
"Surat pengunduran diri saya akan saya tujukan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham. Kemudian tembusan kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara V dan Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara V," lanjut dia.
Arief Rosyid
Lebih lanjut, Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Muhammad Arief Rosyid Hasan juga telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari BSI. Langkah ini dilakukannya menyusul ditunjuknya ia sebagai Komandan Pemilih Muda di TKN Prabowo-Gibran.
"Saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI, Bapak Muliaman Haddad dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir," katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (6/11).
"Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri ini sebagai komitmen saya untuk menjaga marwah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam," sambungnya.
Eko Sulistyo
Komisaris PT PLN (Persero) Eko Sulistyo juga menyebut mengundurkan diri dari jabatannya usai ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Eko bakal mengurus surat pengunduran dirinya hari ini.
"Saya baru ditunjuk kemarin. Jadi saya per hari ini akan urus surat pengunduran dari Komisaris PT PLN ke BUMN. Mohon doa restunya," kata Eko, dikutip dari Antara, Kamis (26/10). (dtc/kc5)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini