Warga Palestina memeriksa masjid yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, 8 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa |
Kabar Center
Pejabat senior Hamas, Moussa, Abu Marzouk, mengatakan kelompoknya membuka peluang untuk berdiskusi soal rencana gencatan senjata dengan Israel.
Hanya saja peluang tersebut memiliki syarat yaitu apabila Hamas telah mencapai target.
Ketika diwawancara Al Jazeera yang diberitakan Reuters pada Senin (9/10) waktu setempat, media itu bertanya jika Hamas bersedia membahas kemungkinan gencatan senjata.
Marzouk menjawab bahwa Hamas terbuka untuk "hal semacam itu (gencatan senjata)" dan "semua dialog politik".
Di sisi lain, salah satu pendiri Hamas, Khaled Mashal, sangat bersikeras mempertahankan kekuatan Hamas melawan Israel. Mashal menolak segala bentuk gencatan senjata yang tidak membawa perubahan apapun pada posisi Israel terhadap Hamas dan Gaza.
Jalur Gaza berkecamuk usai milisi Palestina, Hamas, menyerang pasukan Israel di kawasan tersebut akhir pekan lalu.
Hamas melancarkan serangan pada Sabtu (7/10) dengan menyebutnya sebagai operasi untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.
Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi Israel ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Aksi saling serang ini terus berlanjut hingga kini. Ratusan jiwa pun tewas buntut serangan.
Menurut saluran TV Israel, setidaknya 900 orang warga Israel meninggal dunia, sementara 2.600 lainnya luka-luka.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 600 warga Palestina tewas dan 3.726 lainnya terluka.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah akan membalas dendam perbuatan Hamas.
Permusuhan antara Hamas Palestina dan Israel berlangsung beberapa dekade untuk memperebutkan jalur dan wilayah Gaza. (Cnn/kc6)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini