Lomba Story Telling |
Kabar Center
Lomba story telling yang digelar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Samosir, memasuki babak final. Sejumlah peserta dari 35 SMP se-Kabupaten Samosir, yang mengikuti lomba ini menyisakan 10 peserta dari masing-masing kelas 7,8,9 SMP di partai puncak.
Babak final ini digelar di halaman Kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Samosir, di Perkantoran Parbaba, Jumat, 1/9.
Kepala Dinas (Disdikpora Jhonson Gultom dalam sambutannya mengatakan, program story telling ini, diawali pada tahun 2023, kemudian akan berturut-turut hingga 2024 dan tahun 2025. Dengan beberapa perlombaan, diantaranya Aksara Batak, Peradaban Suku Batak dan Story Telling
"Kegiatan ini merupakan kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Samosir. Dari kabupaten/kota di kawasan Danau Toba, hanya kita yang melaksanakan. Kami sangat serius, melakukan perubahan untuk kemajuan pendidikan,” ujar Kadis Disdikpora Samosir, Jhonson Gultom saat membuka perlombaan story telling.
Jhonson menyebut, output pemenang perlombaan ini 1 sampai 10 nantinya dapat menjadi pemandu wisata di Samosir, karena Samosir kawasan merupakan pariwisata strategis nasional.
Disdikpora lanjut dia, akan menyampaikan data ke Dinas pariwisata untuk menjadi guide (pemandu) wisata cilik. Karenanya pada perlombaan ini, sambung Jhonson, tim juri akan memberikan penilaian dari dua faktor. Yang pertama memperkenalkan proses alam yang ada di Samosir, bagaimana proses terjadinya alam di Samosir.
Kemudian, kata dia, dari segi kultur budaya menceritakan sejarah, Tarombo dan sejarah marga. “Jadi inti dari story telling ini, lomba bahasa inggris, proses sejarah budaya kultur itu yang menjadi poin utama,” ucapnya.
Pemenang lomba ini akan mendapat sertifikat lulus menjadi guide cilik. Tentu di Kabupaten Samosir akan dibentuk tour guide karena mereka akan menjadi aset.
Dalam lomba story telling ini para dewan juri didatangkan dari Bimbingan belajar TALENTA, Himpunan Pramu Wisata Indonesia, dan tenaga pengajar di Kabupaten Samosir.
Endro salah seorang dewan juri dari Himpunan Pramu wisata Indonesia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Disdikpora Samosir. "Luar biasa buat Kabupaten Samosir, Inilah yang pertamakali kontes story telling diadakan di Sumatera Utara," ungkapnya.
Senada dengannya, Yanti Purba, seorang guide dan Juliarta (seorang guru pengajar) yang juga ikut sebagai dewan juri mengakui, bahwa peningkatan berbahasa Inggris ditingkat SMP di Kabupaten Samosir sudah cukup bagus dibanding sebelumnya.
Sementara itu, Shanty Harianja mewakili Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Samosir, dalam sambutannya, sangat antusias menyambut kegiatan tersebut. Menurutnya, lomba ini mengeksplore potensi siswa-siswi dalam melahirkan pemandu wisata, di Kabupaten Samosir yang memiliki bakat istimewa berbahasa Inggris, guna memajukan pariwisata Danau Toba di masa mendatang.
Amatan di lokasi, pada babak final ini, para peserta menceritakan tentang kisah terjadinya pulau Samosir dan tentang cerita kultur budaya Batak Toba, dan beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Samosir diantaranya, Legenda Siboru Saroding, Sigalegale, Aek Tintin dengan menggunakan bahasa inggris.
Story telling sendiri adalah proses mengkomunikasikan pesan atau cerita kepada pendengar atau pembaca dengan cara yang menarik dan memikat. Dalam story telling, narator menggunakan elemen-elemen cerita seperti plot, karakter, dialog, dan deskripsi untuk menciptakan pengalaman yang penuh imajinasi. (*)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini