Sebuah tas ditemukan dari lokasi Jongguran |
Kabar Center
Pencarian terhadap korban yang diduga tergelincir di jembatan dan terbawa arus sungai Siponot terus berlanjut. Pemerintah Kabupaten Samosir melalui BPBD bersama Basarnas dibantu TNI dan Polri serta masyarakat masih terus melakukan pencarian korban, 22/08.
BPBD Kabupaten Samosir yang mendapat laporan dari warga dan Camat Ronggur Nihuta melakukan koordinasi menurunkan tim Basarnas dari Pos Parapat.
Dilokasi kejadian, BPBD, Basarnas, Camat Ronggur Nihuta, personel kepolisian, TNI dan bersama masyarakat masih aktif memantau lokasi dan melakukan pencarian.
Koordinator Pos SAR Danau Toba Parapat, Hisar Turnip menyampaikan, pihaknya menurunkan 7 orang personel untuk melakukan pencarian korban. Disebutkan, dari keterangan warga ada tanda mencurigakan (helm korban) namun setelah diadakan penelusuran belum membuahkan hasil.
Hisar mengutarakan, kondisi sungai Siponot sangat terjal sehingga Personel harus menggunakan tali untuk turun.
Kondisi alur sungai juga tidak dapat diprediksi ada yang datar dan curam, tidak memungkinkan untuk menurunkan perahu karet dan Ban dalam pencarian.
"Kondisi Alur Sungai ada yang datar dan terjal, sehingga untuk menurunkan perahu karet atau Ban tidak kami rekomendasikan karena berdampak pada keselamatan personel, namun akan kita akan tetap melakukan pencarian. Pencarian akan dilakukan selama 7 hari dan jika masih tidak ditemukan maka akan dihentikan" ungkap Hisar Turnip.
Sementara itu, Safety Officer Pos SAR Danau Toba Parapat yang turun langsung ke Sungai Siponot mengatakan pencarian akan tetap dilaksanakan akan tetapi tidak merekomendasikan masyarakat yang ikut membantu pencarian dengan tali biasa.
"Dingding sungai Sangat terjal, ini juga demi keselamatan warga. Jika ada tanda-tanda mencurigakan dari warga yang lebih paham dengan alur sungai ini, dapat diberitahu dan kami akan turun," ungkapnya.
Camat Ronggur Nihuta, Bresma Simbolon meminta agar Tim SAR tetap melakukan pencarian dan berharap korban secepatnya ditemukan.
"Mengenai teknis pencarian, kami serahkan kepada Tim SAR yang sudah lebih paham," imbuhnya saat briefing dengan Tim SAR.
Hingga saat ini, Tim SAR dibantu Personel Kepolisian, TNI dan BPBD menyusuri "jongguran" (kubangan besar) sekitar 500 M dari jembatan yang menurut warga kemungkinan besar korban berada di lokasi tersebut, hal ini dikuatkan dengan penemuan sebuah tas dan kuat dugaan merupakan tas korban dari lokasi jongguran.
Korban atas nama Raheliva Malau merupakan siswa dari sekolah di Kecamatan Ronggur Nihuta Kelas. Korban yang mengendarai sepeda motor menuju sekolahnya diduga tergelincir saat melintasi Jembatan yang kemudian jatuh ke Sungai Siponot dan terbawa arus sungai. Diketahui bahwa saat itu (21/08) arus sungai Siponot sangat deras akibat hujan yang turun pada malam hari. Sungai Siponot tersambung sampai ke Binanga Aron yang bermuara ke Danau Toba. (Rel)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini