Ilustrasi Generasi Z & Pancasila. (grafis: Rivan Efendi) |
Pancasila, sebagai pijakan dasar negara Indonesia, tidak hanya merupakan simbol persatuan bangsa, yang juga harus menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila harus dihormati dan diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia.
Generasi Z, merupakan generasi kelahiran antara tahun 1995 hingga 2012, yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Tumbuh dan hidup di era kemajuan teknologi digital dan online yang begitu pesat. Namun, generasi ini juga rentan terhadap pengaruh radikalisme dan intoleransi di era informasi yang tidak terkendali di media sosial dan internet.
Menurut laporan survei Alvara Research Center, kalangan generasi Z menduduki angka tertinggi sebagai pengguna internet. Dalam survei tersebut, diketahui bahwa 20,9% dari responden generasi Z mengakses internet selama 7-10 jam per hari. Sementara itu, persentase generasi milenial sebesar 13,7%, dan generasi X hanya sebesar 7,1%. Dengan demikian, penting bagi generasi Z untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan dalam menghadapi perkembangan teknologi modern yang terus berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari, generasi Z harus mampu merefleksikan nilai-nilai Pancasila, seperti Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi, guna menjaga keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia.
Sangat disayangkan, ketika masih terdapatnya persoalan intoleransi di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Terdapat beberapa ideologi dari luar negara yang tidak sesuai dengan Pancasila atau bahkan bertentangan dengannya. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai Pancasila harus difokuskan dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Pendidikan dan pembelajaran tentang Pancasila harus mampu mengajarkan generasi Z untuk bersikap kritis terhadap ideologi-ideologi radikal dan intoleran. Kita harus memahami pentingnya toleransi, menghargai keberagaman, dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan sosial. Generasi Z harus menjadi agen perubahan yang membawa perubahan positif dalam masyarakat, sehingga tidak hanya menjadi konsumen teknologi yang tanpa arah.
Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat, juga berperan penting dalam mendukung pembelajaran nilai-nilai Pancasila bagi generasi Z. Keluarga harus memberikan contoh dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan rumah. Sekolah harus menyelenggarakan pendidikan yang mendorong pemahaman mendalam tentang Pancasila, bukan hanya sebagai mata pelajaran formal, tetapi juga sebagai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam memperkuat pemahaman dan penerapan Pancasila oleh generasi Z. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat dalam menyelenggarakan kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila akan sangat membantu generasi Z memahami betapa pentingnya Pancasila.
Lambang negara & poin-poin Pancasila. (gambar: kemenkopmk.co.id) |
Kandungan Pancasila yang wajib dipahami oleh penerus bangsa Indonesia:
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Sila Pertama mengajarkan kebebasan beragama, di mana generasi Z perlu memahahami pentingnya menghormati dan menghargai kebebasan beragama serta hak setiap individu untuk memilih dan menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya sendiri. Hal ini berarti kita harus menghargai perbedaan agama dan keyakinan yang ada di masyarakat, serta menghindari diskriminasi atau intoleransi berdasarkan agama.
Selain itu, Sila Pertama juga menekankan nilai toleransi. Generasi Z perlu memahami arti penting toleransi, yaitu menghormati perbedaan dan menerima keberagaman agama dalam masyarakat. Kita perlu membangun sikap saling menghargai, memahami, dan berdialog secara damai dengan pemeluk agama yang berbeda. Dalam menghadapi perbedaan agama, generasi Z diharapkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan dan persatuan, serta mampu memperkuat harmoni antarumat beragama.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai kemanusiaan menekankan pentingnya menghormati martabat dan nilai-nilai setiap individu, tanpa membedakan ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang sosial. Generasi Z harus memiliki sikap empati, saling menghormati, dan peduli terhadap kebutuhan dan kepentingan orang lain.
Nilai keadilan juga ditonjolkan dalam Sila Kedua. Generasi Z perlu memperjuangkan kesetaraan dalam masyarakat dan berjuang melawan segala bentuk ketidakadilan. Kita harus mempromosikan inklusivitas, persamaan kesempatan, dan penegakan hukum yang adil. Generasi Z perlu memperjuangkan kesetaraan sosial, ekonomi, dan politik, serta berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata.
Persatuan Indonesia Sila Ketiga menekankan pentingnya persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita perlu memahami bahwa persatuan adalah kunci untuk membangun dan memperkuat Indonesia sebagai negara yang kokoh dan maju. Kita harus menghargai keragaman budaya, suku, dan agama di Indonesia, serta berperan aktif dalam membangun persatuan dengan menjunjung tinggi semangat gotong royong dan kerjasama antarindividu maupun generasi.
Selain itu, sikap kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama juga ditekankan dalam Sila Ketiga ini. Kita perlu memahami bahwa kesatuan dan kebersamaan adalah pondasi yang kuat untuk meraih kemajuan. Mengembangkan sikap inklusif, menghargai perbedaan, dan mampu bekerja sama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang adalah kunci kesuksesan. Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, kita diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling percaya, menghormati, dan saling mendukung satu sama lain untuk mencapai cita-cita bersama.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sebagai penerus bangsa, generasi Z perlu aktif berpartisipasi dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan kehidupan berdemokrasi. Kita perlu memahami hak dan tanggung jawab untuk ikut serta dalam kehidupan politik, seperti berpartisipasi dalam pemilihan umum, menyampaikan pendapat, dan memberikan kontribusi dalam pembangunan negara.
Pentingnya musyawarah dan dialog dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat juga harus ditekankan. Generasi Z perlu memahami bahwa melalui musyawarah dan dialog, kita dapat mencapai kesepakatan yang didasarkan pada kebijaksanaan dan kepentingan bersama. Kita harus mampu mendengarkan pendapat orang lain, menghargai perbedaan, dan bekerja sama untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila Kelima menekankan pentingnya kesetaraan dalam memastikan bahwa semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dan diperlakukan secara adil. Generasi Z perlu memahami dan memperjuangkan prinsip kesetaraan di semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesempatan kerja, akses layanan pemerintah, dan perlindungan hukum. Kita harus menghargai perbedaan dan menolak segala bentuk diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, gender, atau latar belakang sosial.
Selain itu, Sila Kelima juga menekankan pentingnya keadilan sosial. Generasi Z perlu memahami bahwa keadilan sosial berarti memastikan bahwa kekayaan dan sumber daya negara didistribusikan secara adil dan merata untuk kepentingan negara dan seluruh rakyat Indonesia. Kita perlu memperjuangkan kesetaraan ekonomi, mengurangi kesenjangan sosial, dan memberikan bantuan kepada kita yang membutuhkan.
Sebagai warga negara Indonesia yang mengamalkan ideologi Pancasila, generasi Z memiliki tanggung jawab besar. Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi agen perubahan positif, menjaga persatuan, dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini