Ilustrasi |
Kabar Center
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang dan menembaki prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4). Masih belum diketahui apakah ada korban jiwa dari penyerangan tersebut.
"Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kab Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST (Kelompok Separatis dan Teroris), Sabtu (15/4), pukul 16.30 WIT," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman dilansir CNN, Minggu (16/4).
Sampai saat ini lanjut Herman, belum diketahui pasti berapa korban prajurit TNI yang tewas dan luka-luka akibat serangan tersebut. Sampai saat ini pihaknya masih memantau kondisi terkini di lokasi kejadian.
Dikatakan, saat ini jalur komunikasi dengan aparat keamanan di lokasi keamanan juga belum tersambung akibat cuaca hujan.
"Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan, tapi karena cuaca hujan dan berkabut, sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut," ungkap Herman.
"Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," tuturnya menambahkan.
Aksi penyerangan ini diduga berkaitan dengan operasi penyelamatan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera pihak TPNPB-OPM beberapa waktu terakhir.
Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim sembilan prajurit TNI tewas dalam penyerangan tersebut. Selain itu, sembilan pucuk senjata juga sudah dikuasai oleh pihaknya.
"Kami terima laporan awal konfirmasi, di mana tim Komnas TPNPB melaporkan bahwa panglima dan pasukannya sampaikan mereka sudah membunuh sembilan orang," ujar Sebby dalam sebuah rekaman suara.
Sebby menegaskan pihaknya hanya baru akan membebaskan pilot Susi Air lewat proses negosiasi damai.
"Kami kan minta pemerintah Indonesia dan Selandia Baru kita bebaskan sandera melalui negosiasi damai," ujarnya. (cnn/kc5)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini