Ilustrasi orang yang memulai perlahan (foto: shutterstock/ra2_studio) |
Kabar Center
Salah satu penyakit yang sering terjadi di Indonesia adalah malas atau gaya hidup yang kurang bergerak. Dikutip dari kemenkes.go.id, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan jumlah penduduk Indonesia yang berusia di atas 10 tahun dan kurang aktif fisik meningkat dari 26,1% pada tahun 2013 menjadi 33,5%.
Kita semua sepakat bahwa sukses dalam mengejar mimpi membutuhkan usaha keras dan menghindari rasa malas. Walaupun demikian, tak dapat disangkal bahwa kita sering mengalami dan sulit menghindari rasa malas, yang sering disebut dengan istilah "mager".
Kondisi emosi dan lingkungan sering kali menjadi alasan kita untuk mengakui kehadiran rasa malas, sehingga kita tidak berusaha untuk melawannya.
Sehingga rasa malas tersebut bisa sangat menghambat berbagai aktivitas yang seharusnya kita lakukan. Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu kebiasaan malas untuk bergerak, yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Jean Daunizeau, pemimpin tim peneliti motivasi, otak, dan perilaku di Brain and Spine Institute ( ICM) di Paris. Mangatakan biasanya malas dapat “berakar” artinya sulit untuk diubah.
Seperti yang dikutip dari live Science dari hasil penelitiannya Daunizeau menyatakan bahwa sifat malas juga bisa dipengaruhi oleh genetik atau keturunan. Selain itu, para peneliti berpendapat bahwa sifat tersebut harus kebal terhadap pengaruh lingkungan, seperti pengaruh sosial, setidaknya di masa dewasa, katanya.
Faktor yang menyebabkan rasa malas
Spesialis Kedokteran Olahraga bernama Dr. Michael Triangto, SpKO menyebutkan, pola hidup yang minim aktivitas tubuh atau kurang berolahraga adalah faktor penyebab dari timbulnya rasa malasan.
Untuk menhindari rasa malas yang sulit untuk Anda lawan, Anda mungkin perlu melakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah rasa malas itu hadir:
1. Tidak sarapan
Ilustrasi tidak mau sarapan (foto; shutterstock/Farknot Architect) |
Ketika Anda melewatkan sarapan, serangan lapar bisa menjadi lebih besar saat waktu makan siang tiba dan Anda mungkin tergoda untuk makan menu yang mengandung banyak karbohidrat dalam porsi yang besar. Akibatnya, kadar gula dalam darah bisa melonjak drastis dan menghambat kerja neuron orexin dalam hipotalamus otak yang bertugas menjaga agar Anda tetap terjaga dan fokus. Tidak mengherankan jika setelah makan siang, Anda merasa mengantuk dan malas beraktivitas.
2. Diet tanpa karbo hidrat
Ilustrasi orang yang diet (foto: shutterstock/BonNontawat) |
Ketika seseorang terlalu fokus pada diet tanpa karbohidrat, tubuhnya mungkin tidak akan memiliki energi yang cukup. Meskipun mungkin diharapkan bahwa tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi ketika tidak ada karbohidrat, namun kenyataannya tubuh lebih memilih untuk menggunakan persediaan glikogen (protein otot) untuk menghasilkan energi. Selain itu, untuk setiap kilogram glikogen yang hilang, tubuh juga kehilangan tiga kilogram air yang diikat oleh glikogen. Akibatnya, orang-orang yang melakukan diet tanpa karbohidrat sering merasa lemas dan kurang energik.
3. Makan sebelum tidur
Ilustrasi orang yang makan sebelum tidur (foto: shutterstock/Creativa Images) |
Mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula atau karbohidrat sebelum tidur dapat berdampak buruk bagi tubuh. Konsumsi tersebut dapat memicu keluarnya hormon insulin oleh otak yang menyebabkan penyerapan gula dalam darah oleh sel otot, hati, dan lemak. Akibatnya, kadar gula dalam darah akan menurun dan tubuh memproduksi hormon yang dapat mengganggu kualitas tidur. Sehingga, dapat menyebabkan tubuh terasa tidak nyaman, pegal, dan malas saat bangun di pagi hari. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman manis atau berkarbohidrat tinggi sebelum tidur.
Penting untuk memahami kondisi tubuh Anda, memperhatikan asupan makanan dan gaya hidup. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat mengurangi kemungkinan merasa malas dan melancarkan proses pencapaian mimpi Anda.
Cara melawan rasa malas
Terkadang setelah berupaya dengan berbagai cara, rasa malas masih saja muncul pada diri kita. Tentunya ketika rasa malas ini muncul tidak boleh dibiarkan, karena semakin intensif dirasakan, semakin banyak aktivitas yang terlewatkan. Sehingga, rasa malas dapat menurunkan tingkat produktivitas. Untuk itu, berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan rasa malas.
1. Susun target
Ilustrasi pematokan target (foto: shutterstock/sutadimages) |
Salah sato faktor penyeban dari rasa malas ialah lupa dengan target atau bahkan tidak memiliki target yang jelas. Ini merupakan hal yang cukup fatal dalam menjalani aktivitas. Sebaiknya, pikirkanlah semua target atau tujuan hidup yang ingin dicapai, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Dengan mengingat tujuan tersebut, rasa malas yang menghampiri saat melakukan aktivitas dapat diminimalkan. Sehingga, semangat dan motivasi untuk mewujudkan impian dan tujuan hidup akan lebih mudah terbangun.
2. Mulai secara perlahan
Anda dapat mencoba untuk memulai dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Sebagai contoh, jika Anda merasa malas untuk membaca, mulailah dengan memilih topik yang ringan dan mudah dipahami. Jika Anda malas untuk berolahraga, cobalah untuk memulai dengan gerakan atau dengan durasi yang relatif singkat terlebih dahulu. Penting untuk memulai suatu hal dari yang kecil, dan melakukannya secara rutin. Dengan memulai dari hal kecil tersebut, secara perlahan akan membentuk sebuah kebiasaan yang membuat hidup menjadi lebih berarti.
3. Penuhi asupan yang bergizi
Ilustrasi orang yang memakan makanan yang kaya akan gizi (foto: shutterstock/Pressmaster) |
Gaya hidup yang baik dan teratur dapat membantu Anda untuk melawan rasa malas. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan memilih makanan yang sehat dan kaya energi. Makanan yang tinggi protein dapat meningkatkan energi dan menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga dapat meningkatkan semangat Anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Beberapa jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah telur, dada ayam, daging sapi, susu, keju, yoghurt, pisang, tahu, dan tempe. Namun, Anda juga harus menghindari asupan makanan yang tinggi gula dan lemak. Jenis makanan ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan lambat dicerna, sehingga dapat memicu rasa malas
4. Rutinlah berolahraga
Ilustrasi orang yang berolahraga (foto: shutterstock/Odua_Images) |
Banyak yang tidak menyadari bahwa olahraga rutin bisa menjadi cara yang efektif untuk melawan rasa malas. Olahraga dapat membantu meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Cobalah untuk meluangkan waktu beberapa menit dalam sehari untuk berolahraga, seperti dengan berjalan kaki atau bersepeda, sebagai cara untuk mengatasi rasa malas.
5. Evaluasi
Ilustrasi orang yang sedang mengevaluasi (foto: shutterstock/TierneyMJ) |
Ada kalanya kita merasa malas ketika harus melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Jika Anda merasakan hal tersebut, cobalah bertanya pada dirimu sendiri, "Apakah ini yang saya inginkan?" atau "Apa yang sebenarnya ingin saya lakukan?" Bertanyalah pada dirimu sendiri untuk mengetahui kekurangan apa yang ada pada dirimu, dan dengarkanlah suara hatimu.
6. Apresiasi diri
Ilustrasi orang yang bangga dengan diri sendiri (foto: shutterstock/comzeal_images) |
Apresiasilah diri sendiri ketika target-targetmu tercapai, sehingga motivasi dan melawan rasa malas dapat meningkat. Setelah berhasil mencapai target, luangkan waktu untuk merayakannya dengan melakukan hal-hal yang positif. Misalnya setelah berhasil menurunkan berat banda yang mungkin belum secara signifikan, Anda dapat menhadiakan diri sendiri dengan membeli tas baru.
Ilustrasi orang yang bersunggug-sungguh (foto: shutterstock/KieferPix) |
Namun, perlu untuk kita ketahui juga bahwa kunci utama dari cara mengatasi rasa malas berasal dari diri sendiri. Jika Anda kekurangan motivasi dan tidak berusaha, pekerjaan tidak akan selesai dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga semangat dan fokus dalam menjalani prosesnya.
Penulis: Rivan Efendi
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini