Geosaintis Geopark Kaldera Toba Unesco Ir. Jonathan Tarigan memberikan pemaparan tentang geopark kepada siswa siswi di Sianjur Mulamula |
Kabar Center
Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) melaksanakan Sosialisasi Edukasi Interaktif kepada para siswa mengenai Kaldera Toba di Aula Kantor Camat Sianjur Mulamula Kabupaten Samosir, Senin (27/03).
Kegiatan itu dibuka Camat Sianjur Mulamula dan dihadiri Kepala Bidang Edukasi dan Litbang BP TCUGG, Wilmar Simanjorang, staf Disbudpar Provsu Suprapti Budiningsih, Geosaintis Geopark Kaldera Toba Unesco Ir. Jonathan Tarigan dan sebanyak 60 siswa siswi gabungan SD, SMP dan SMA.
Pihak Disbudparekraf Provinsi Sumatera Utara melalui staf bidang Pengembangan Destinasi Suprapti Budiningsih mengatakan, Toba Kaldera Unsesco memiliki enam rekomendasi, salah satunya adalah memberikan edukasi kepada siswa di kawasan Kaldera Toba.
"Tujuan kegiatan ini sebenarnya, ini untuk edukasi, pembelajaran ke siswa siswa, supaya mereka itu bisa memahami, kek mana sih geopark itu. Jadi mereka nantinya bisa mempromosikan geopark terkait keberagaman geologinya dan budaya," kata Suprapti.
Kegiatan sosialisasi ini lanjut dia dilaksanakan di tiga kabupaten, diantaranya Kabupaten Karo, Kabupaten Toba dan Kabupaten Samosir.
Geosaintis Geopark Kaldera Toba Unesco Ir. Jonathan Tarigan menjelaskan, salah satu rekomendasi dari Unesco adalah melaksanakan edukasi interaktif kepada siswa siswa sekolah.
"Selain itu, kita juga ingin menunjukkan kepada anak anak sekolah maupun masyarakat betapa kekayaan kegeologian atau kebumian yang ada di kawasan Danau Toba itu berpotensi dikembangkan menjadi geowisata yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat setempat," ujar Jonathan.
Dengan adanya manfaat kepada masyarakat setempat, maka kekayaan kebumian yang ada di kawasan Danau Toba khususnya di Samosir perlu dijaga dan dilestarikan.
Dia mengakui, untuk saat ini baru di tiga kabupaten dilaksanakan kegiatan edukatif Interaktif seperti ini dan menyebut akan kembali digelar dalam waktu dekat untuk 4 kabupaten lainnya.
Jonathan menambahkan, pihak Unesco rencananya akan datang berkunjung ke Geopark Kaldera Toba pada bulan Juli.
Unesco lanjut dia, memberikan beberapa rekomendasi kepada Badan Pengelola (BP) Geopark Kaldera Toba seperti penyelenggaraan pendidikan, membangun kemitraan dengan stakeholder pariwisata misalnya penyedia jasa transportasi, homestay, hotel dan para pemandu wisata.
"Juga ada sosialisasi mitigasi bencana, kemudia ada upaya upaya konservasi, membangun jaringan, baik lokal maupun internasional. Jadi, kalau sampai bulan Mei ini, saya kira sudah 70 persen sudah kita kerjakan," ungkapnya.
Dijelaskan, kunjungan Unesco ke Geopark Kaldera Toba nantinya akan melihat untuk menilai apakah rekomendasi tersebut telah dikerjakan. Sehingga setiap kegiatan kata dia telah didokumentasikan.
"Jadi kita tidak diperlukan untuk memberikan penjelasan, dia (UNESCO-red) akan datang dan dia akan menilai sendiri. Kan mereka orang orang pandai. Tapi dokumen ini kita siapkan, bahwa kita telah melakukan apa yang dia perintahkan," pungkas Jonathan.
Sebelumnya di awal kegiatan itu, Kepala Bidang Edukasi dan Litbang Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGG), Wilmar Simanjorang menyebut pihak Unesco akan datang berkunjung pada bulan Juli untuk melihat perkembangan yang telah dicapai oleh BP TCUGG.
"Maka kalau ada perkembangan, harapan kita, kita mendapatkan lampu hijau. Jadi kita tidak dapat kartu putih apalagi kartu merah," ujarnya.
Wilmar yang juga mantan Bupati Samosir ini mengatakan, Geopark Kaldera Toba harus diberitahu kepada masyarakat lokal, baik secara pendidikan formal mengenai apa sebenarnya geopark, apa filosofinya dan apa yang harus dilakukan.
"Dengan kegiatan ini, saya harap masyarakat nantinya dapat tercerdaskan tentang apa sebenarnya Toba Caldera UNESCO Global Geopark," pungkasnya. (MS)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini