Jonny Gultom menyerahkan alat musik kepada pihak sekolah SD N. 2 Pangururan yang diterima oleh Komite Sekolah Naris Sitanggang, disaksikan kepala sekolah, para guru, dan para murid |
Kabar Center
Yayasan Partungkoan Tano Ponggol (PTP) yang bekerjasama dengan Komedi Senyum, Bengkel Mobil CK 126, Samosir Discussion Club dan Komunitas Samosir Cerdas menyumbangkan sejumlah alat musik tradisional diantaranya, Taganing, Seruling, Garantung, Kecapi dan Serunai kepada pihak Sekolah SD Negeri 2 Pangururan di Desa Parsaoran I, Sabtu (25/03).
Penyerahan Alat musik tradisonal tersebut disaksikan kepala sekolah, sejumlah guru, murid, pengurus YPTP, donatur, komite sekolah dan orang tua murid.
Pengawas Yayasan Partungkoan Tano Ponggol Martua Situngkir mengaku terkejut melihat kemajuan pendidikan saat ini. Dulu, cerita Martua, saat dirinya sekolah, masih menggunakan pakaian sekedarnya, saat malam ketika belajar diterangi dengan lampu palito (pelita-red) dan pergi ke sekolah menempuh perjalanan berkilo meter dengan menggunakan kaki.
"Saya senang melihat kondisi generasi muda saat ini. Saya melihat menggunakan seragam, semangat dan tidak ada lagi halangan untuk mau maju di Negara ini. Terutama untuk generasi muda, saya berharap khususnya perhatian para orang tua, supaya dapat mewarisi kebudayaan," kata Martua dihadapan para siswa.
Salah satu kebudayaan lanjut dia, adalah gondang, tagading dan lain lain yang diharapkan diwariskan kepada generasi muda.
Mengenai gondang ini kata dia, sejak dulu pada umumnya dilakoni oleh para pria. Namun sekarang menurutnya sudah banyak pelaku seni gondang dari kaum hawa.
"Ini juga bisa menjadi lapangan kerja bagi orang orang yang berjiwa seni musik. Jadi kepada rekan rekan yang di Jakarta juga sudah saya komunikasikan terkait SD negeri di sini. Bagaimana?, ada dua, berarti ada satu ada tiga. Kalau bisa kita kerjasama supaya semua sekolah bisa dapat, seperti di desa kami juga di Situngkir," ungkap pria yang juga pengusaha di Jakarta ini.
Martua meminta agar seluruh siswa siswi untuk rajin belajar dan mendengarkan nasihat guru dan orang tua. Siswa siswi adalah penerus keluarga dan juga Negara.
"Tentu kegiatan ini akan saya laporkan kepada kawan kawan pengurus dan para orang tua di perantauan, karena apa yang kita usahakan bersifat positif. Yang perlu bagaimana membina para generasi muda ini terutama anak anak yang masih murni untuk mengembangkan bakat mereka," pungkasnya.
Salah seorang wali murid (orang tua murid) Menra Naibaho menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Partungkoan Tano Ponggol atas bantuan seperangkat alat musik tradisional yang telah diberikan.
"Artinya tetap dilestarikan budaya kita. Kalau anak anak kita ini, cucu cucu kalian ini mungkin kurang di bagian ini, tiktok lah kurasa mereka ini. Tetapi dengan menggunakan tiktok juga bisa menghasilkan uang. Sehingga mungkin nanti melalui alat musik gondang ini bakat seni mereka dapat disalurkan melalui tiktok sehingga menghasilkan uang dan tetap melestarikan budaya Batak Toba," ujar Menra.
Senada dengan orang tua murid, Kepala Sekolah SD N. 2 Pangururan Marudut Sinaga juga mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan.
"Sungguh luar biasa, semoga Tuhan menambahkan berkat berkat kepada orang orang yang ada di yayasan ini. Mudah mudahan dengan adanya alat musik tradisonal batak ini, bisa mengembangkan kreatifitas anak anak, menjadi penyemangat anak anak, dan bisa mempertahankan budaya batak dan semoga anak anak bisa mengembangkan bakat bakat mereka (siswa-siswi-red)," ujar Marudut.
Sementara itu, Jonny Gultom, salah seorang donatur mengatakan, bahwa pemberian bantuan tersebut merupakan gerakan untuk mengingatkan kembali tentang budaya batak melalui alat alat musik tradisonal.
"Anak anak sering menggunakan musik digital melalui youtube tetapi lupa sumber awalnya. Jadi kita juga harus memperhatikan mereka sekaligus menghargai warisan-warisan Leluhur," ujar Jonny.
Mengenai bantuan tersebut, Jonny mengungkapkan ada ketulusan dalam hal memberikan dengan harapan para siswa siswi bisa merangkul masa lalu yang ada di pikiran para donatur.
"Kita sama sama merangkul masa lalu untuk menjemput dan menghadirkan masa depan untuk Samosir yang lebih baik dan lebih tangguh dan mempunyai nilai nilai perjuangan yang dimaknai leluhur kita," pungkas Jonny. (MS)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini