Rivan Efendi |
Kabar Center
Pers dan Mahasiswa memiliki peran penting sebagai roda penggerak dan alat kontrol sosial dalam sebuah lingkungan. Keduanya dapat menjadi tonggak berdirinya demokrasi dalam sebuah kekuasaan. Pers mahasiswa adalah kagiatan jurnalistik dikalangan kampus yang diisi oleh para mahasiswa yang berpikiran kritis, peduli terhadap keadaan sosial, dan tertarik dengan kegiatan jurnalistik.
Pada tahun 1920-an, pers mahasiswa memainkan peran penting dalam gerakan nasionalisme di Indonesia. Saat pers pada umumnya dibredel dan ditahan, pers mahasiswa menjadi pionir untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Meski tiap generasi ada perubahan terhadap fungsi pers mahasiswa, namun tugas utamanya sebagai alat kontrol sosial tidak pernah hilang.
Bagaimana pandangan pers mahasiswa ke depan? Mampukah pers mahasiswa menjadi alat yang independen dan tetap menjadi alat kontrol sosial terhadap situasi yang terjadi di masyarakat? Jika para mahasiswa berperan sebagai pelajar yang fokus pada IPK yang sebenarnya hanyalah sebuah angka, mampukah pers mahasiswa tetap menjadi tempat berkumpulnya orang-orang idealis yang mementingkan terjadinya perubahan sosial yang lebih baik?
Pers mahasiswa harus senantiasa berupaya mencerdaskan masyarakat, setidaknya dalam lingkungan kampus yang harus lahir dari sebuah independensitas, mempunyai gagasan dan pemikiran yang bebas dalam setiap permasalahan, dan mempunyai idealisme.
Pers mahasiswa akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Saat zaman bergerak pers mahasiswa pun harus ikut terarah. Karena pers mahasiswa adalah nafas bagi tegaknya demokrasi dan menjadi alat kontrol sosial yang penting di kalangannya.
Perkembangan teknologi dan globalisasi saat ini membuat pers mahasiswa semakin penting untuk mengeksplorasi dan menyoroti masalah-masalah yang terjadi di dalam kampus maupun di luar kampus. Peran pers mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan kampus dan masalah-masalah sosial merupakan tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan.
Namun, untuk memastikan pers mahasiswa tetap menjadi alat kontrol sosial yang independen dan berkualitas, para mahasiswa harus memiliki kemandirian dan profesionalisme dalam mengelola pers mahasiswa. Kemandirian dalam hal ini berarti pers mahasiswa tidak tergantung pada pihak manapun, termasuk pihak kampus, yang dapat mempengaruhi redaksi atau isu yang dibahas.
Selain itu, profesionalisme sangat penting dalam menghasilkan konten yang berkualitas dan memiliki nilai informatif yang tinggi. Pers mahasiswa harus memiliki kriteria dan standar yang jelas dalam menyeleksi informasi yang disajikan dan menentukan sudut pandang yang objektif.
Selain itu, pers mahasiswa juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi. Dalam era digital, pers mahasiswa harus dapat memanfaatkan media sosial dan teknologi informasi lainnya sebagai sarana untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Terakhir, pers mahasiswa harus tetap menjadi ruang bagi para mahasiswa yang peduli terhadap situasi bangsa dan tertarik dalam dunia jurnalistik untuk berkumpul dan mengekspresikan gagasan dan pandangan mereka. Dalam perspektif ini, pers mahasiswa tidak hanya menjadi alat kontrol sosial, tetapi juga sebagai wadah bagi perkembangan dan pemberdayaan mahasiswa.
Sedikit menyimpulkan, pers mahasiswa memiliki peran penting dalam mengeksplorasi dan menyoroti masalah-masalah yang terjadi di dalam kampus maupun di luar kampus. Untuk memastikan pers mahasiswa tetap menjadi alat kontrol sosial yang independen dan berkualitas, para mahasiswa harus memiliki kemandirian, profesionalisme, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi. Pers mahasiswa juga harus tetap menjadi ruang bagi para mahasiswa untuk berkumpul dan mengekspresikan gagasan dan pandangan mereka.
Penulis: Rivan Efendi, Mahasiswa Broadcast Academi AKRB Yogyakarta asal Aceh yang aktiv berselancar di sosial media dan rutin menulis berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan media di Indonesia.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini