KABARCENTER.com
Seorang pria yang menggunakan pistol berisi paku mencoba menerobos markas Biro Investigasi Federal (FBI) di negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS).
Pria itu sempat kabur lantaran gagal menerobos kantor badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat.
Melansir AFP, Jumat (12/8/2022), insiden ini menarik perhatian nasional karena terjadi beberapa hari usai FBI menggeledah kediaman mantan Presiden Donald Trump di Florida, yang memicu kemarahan kalangan sayap kanan. Tidak ada indikasi sejauh ini yang menunjukkan kedua peristiwa itu saling berkaitan.
FBI dalam pernyataannya menyebut seorang pria bersenjata, yang tidak disebut identitasnya, berusaha 'menerobos' pintu masuk kantor biro FBI di Cincinnati, Ohio, pada Kamis (11/8) pagi waktu setempat.
"Setelah alarm menyala dan respons dari agen khusus FBI yang bersenjata, subjek melarikan diri," ujar FBI melalui pernyataannya.
Menurut laporan media lokal, pria tersebut menembakkan pistol berisi paku dan mengacungkan senapan bergaya AR-15 sebelum kabur dengan sebuah mobil.
Juru bicara kepolisian setempat menyatakan kendaraan yang dikemudikan pria itu kemudian dikejar oleh aparat penegak hukum dan berhenti di area pedesaan.
"Begitu kendaraan berhenti, baku tembak terjadi antara polisi di lokasi dan tersangka," kata juru bicara kepolisian setempat itu.
Polisi kemudian berupaya melakukan negosiasi dengan tersangka, namun dia tidak menyerahkan diri. Setelah tersangka mengacungkan senjatanya ke arah polisi, para polisi menembaknya.
"Dia tewas karena luka-lukanya di lokasi kejadian," kata juru bicara kepolisian setempat itu dalam konferensi pers usai pengejaran berakhir.
Direktur FBI Christopher Wray mengecam ancaman-ancaman yang dilontarkan kepada FBI usai penggeledahan di kediaman Trump. Wray menyebut ancaman-ancaman itu 'menyedihkan dan berbahaya'.
"Kekerasan terhadap penegak hukum bukanlah jawabannya, tidak peduli dengan siapa Anda marah," pungkasnya.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini