Gunung berapi | Ilustrasi |
KABARCENTER.com
Jakarta - Badan Geologi menyebut ada 9 gunung api yang berpotensi menimbulkan tsunami jika terjadi erupsi. Salah satunya adalah Gunung Anak Krakatau.
"Erupsi gunung api selain menimbulkan bahaya primer juga jatuhan piroklastik juga disertai bahaya ikutan yang mungkin timbul, seperti terjadinya tsunami," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam konferensi pers, Rabu (9/2/2022).
"Saat ini terdapat 9 gunung api yang berpotensi menimbulkan tsunami jika terjadi erupsi salah satunya anak Gunung Krakatau," sebutya.
Berikut 9 gunung api yang berpotensi menimbulkan tsunami jika terjadi erupsi:
1. Gunung Anak Krakatau (Selat Sunda)
2. Gunung Tambora (NTB)
3. Gunung Iliwerung (NTT)
4. Gunung Rokatenda (NTT)
5. Gunung Ruang (Sulawesi Utara)
6. Gunung Awu (Sulawesi Utara)
7. Gunung Gamkonora (Maluku Utara)
8. Gunung Teon (Maluku)
9. Gunung Gamalama (Maluku Utara)
"Sejarah mencatat bahwa korelasi erupsi gunung api dengan terjadinya tsunami ini dimana terjadi kejadian yang paling baru ini adalah erupsi gunung Anak Krakatau yaitu pada tahun 2018," kata Eko Budi.
Kemudian erupsi disusul terjadi tsunami ini juga terjadi di Gunung Anak Krakatau (1883), Gunung Tambora (1815), Gunung Iliwerung (1973, 1979,1983), Gunung Gamkonora (1673), Gunung Ruang (1871), dan Gunung Rokatenda (1928).
Badan Geologi juga mencatat tingkat aktivitas gunung api terkini. Berikut catatannya:
-Level IV (awas)
Tidak ada
-Level III (siaga)
4 gunung api = Sinabung (Sumatera Utara), Merapi (DIY dan Jawa Tengah), Semeru (Jawa Timur), Ili Lewotolok (NTT).
-Level II (waspada)
18 gunung api = Dempo, Awu, Kerinci, Marapi, Anak Krakatau, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Ili Werung, Sirung, Soputan, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonora, Ibu, Dukono, dan Banda
-Level I (normal)
47 gunung api
(dtc/kc5)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini