Ilustrasi |
Kabar Center - Suriah
Kementerian Kesehatan Suriah menyebutkan unit perawatan intensif di rumah sakit umum di ibukota Suriah, Damaskus penuh dengan pasien yang terpapar virus corona. Terjadinya peningkatan tajam infeksi di negara itu menyebabkan pemindahan beberapa pasien ke rumah sakit di provinsi lain.
"Unit perawatan intensif di rumah sakit umum di ibukota Suriah, Damaskus, telah mencapai kapasitas penuh karena peningkatan tajam infeksi virus korona, yang menyebabkan dokter memindahkan pasien ke rumah sakit di provinsi lain," kata Kementerian Kesehatan setempat pada Kamis malam melansir abcnews, Jumat (19/03).
Suriah telah melaporkan peningkatan infeksi dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Presiden Bashar Assad dan istrinya Asma yang saat ini sedang dalam pemulihan, menurut kantor presiden.
Suriah melaporkan 149 kasus baru pada Kamis, meningkatkan total infeksi terdaftar di negara itu menjadi 16.925, termasuk 1.130 kematian sejak kasus pertama dilaporkan pada Maret tahun lalu.
Angka tersebut diyakini jauh lebih tinggi karena kebanyakan warga Suriah tidak mampu melakukan tes PCR. Suriah berada dalam krisis ekonomi yang parah, karena perang telah menyebabkan lebih dari 80% penduduknya berada di bawah garis kemiskinan.
Kepala departemen darurat di kementerian kesehatan, Toufic Hasaba, mengatakan kepada kantor berita setempat, bahwa unit perawatan intensif di empat rumah sakit milik negara Damaskus sudah penuh dan mereka yang membutuhkan dibawa ke rumah sakit di provinsi lain awal pekan ini.
Hasaba mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan termasuk memakai masker, menjaga jarak dan sanitasi.
Kementerian kesehatan mengatakan kasus virus korona telah melonjak selama dua minggu terakhir, namun tidak memberikan penjelasan mengapa terjadi pelonjakan.
Pandemi, yang sangat menguji termasuk kepada negara-negara maju, telah menjadi tantangan besar bagi sektor perawatan kesehatan Suriah, yang juga mengalami dampak besar akibat konflik bertahun-tahun yang menewaskan lebih dari setengah juta dan membuat setengah dari populasi sebelum perang negara itu yang berpenduduk 23 juta mengungsi.
Suriah memulai kampanye vaksinasi awal bulan ini, tetapi tidak ada rincian yang diberikan tentang prosesnya. Menteri Kesehatan mengatakan pemerintah mendapatkan vaksin dari negara sahabat.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini