 |
| Ilustrasi | sumber: pixabay |
Kabar Center - Jakarta
Pemberian plasma darah kepada pasien Covid-19 memberikan harapan untuk kesembuhan. Plasma darah tersebut juga harus dilakukan sedini mungkin.
Deputi Bidang Penelitian dan Translasional Lembaga Eijkman, Profesor David Handojo Muljono mengatakan bahwa ada aspek timing yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan terapi plasma konvalesen.
"Timing ini penting. Artinya, harus (diberikan sejak) dini. Dini dalam arti waktu, dan dini dalam arti penyakit," kata David, dalam sesi talkshow daring, Senin (1/3). Plasma konvalesen menurutnya harus sesegera mungkin diberikan pada pasien dengan gejala sedang.
Ia menyebutkan, terdapat dua khasiat yang dicari dari plasma konvalesen. Di antaranya adalah antivirus dan imumomudulator yang bersifat menormalkan kembali sistem imun. Sederhananya, dua aspek ini dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah keparahan.
Kondisi imun pasien Covid-19 berada dalam keadaan tidak stabil. Namun apabila pemberian plasma konvalesen diberikan tepat waktu, maka virus bisa dihilangkan dan sistem kekebalan tubuh kembali normal.
"Itu-lah sebabnya, kalau timing-nya bisa tepat dan tidak terlambat, ini [plasma konvalesen] bisa menolong," ugkap David.
Hal yang berbeda akan terjadi jika plasma konvalesen diberikan terlambat atau pada pasien yang sudah mengalami gejala berat. "Pemberian plasma yang telat, tak akan memberikan hasil yang maksimal," ucap David.
Pada pasien dengan tingkat kasus yang berat, perusakan organ sudah terjadi akibat adanya badai sitokin. Pada kondisi ini, pemberian plasma konvalesen tak memberikan banyak harapan.
"Sayangnya, sering kali pemberian plasma ini terlambat, saat penyakit sudah berkembang," ujar David. (cnn/kc3)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini
