Kucing | Ilustrasi |
Kabar Center - Roma
Kucing jantan jenis eropa di Kota Novara Italia didiagnosis positif terinfeksi virus corona varian Inggris, yang dikenal sebagai B117 atau 20I/501Y.V1. Dokter setempat mengatakan, hewan itu adalah kucing pertama terinfeksi Covid-19 galur Inggris di Roma.
Kucing itu pertama sekali dilaporkan jatuh sakit 10 hari pasca pemiliknya dinyatakan positif corona dengan varian B117. Gejala yang dialami kucing termasuk masalah pernapasan. Meski demikian saat ini kucing dan pemiliknya telah dinyatakan pulih.
Ilmuwan dari Institut Penelitian Kesehatan Hewan Piedmont, di Liguria, menemukan infeksi Covid varian Inggris pada kucing itu setelah sebelumnya dilakukan pengujian. Hasilnya, terbukti pemiliknyalah yang menularkan virus, bukan sebaliknya.
Para peneliti memperingatkan, orang yang dinyatakan positif Covid harus menghindari kontak langsung dengan hewan peliharaan. Hal itu dikarenakan, hewan peliharaan rentan tertular dan hanya akan berisiko tertular virus corona jika tinggal di lingkungan pemilik yang telah terinfeksi sebelumnya.
“Kasus kucing yang dinyatakan positif tertular Covid-19 varian Inggris itu tidak perlu menimbulkan kecemasan,” kata kepala Pencegahan Penyakit Menular Wilayah Piedmont, Bartolomeo Griglio, mengutip dari Daily Mail, Jumat (19/3/2021).
Griglio juga menambahkan, tidak ada bukti ilmiah bahwa kucing peliharaan berperan dalam penyebaran Covid-19. Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa kucing rentan terhadap infeksi Covid dari pemiliknya.
Sebenarnya mutasi dari Covid-19 cukup banyak. Namun saat ini yang perlu diwaspadai yaitu tiga mutasi ini.
“Karena sebenarnya banyak sekali mutasi terjadi tapi tiga ini yang secara khusus memang harus sudah dikatakan oleh WHO, untuk kita lakukan terus-menerus monitoringnya,” katanya.
Disebutkan, saat ini varian mutasi B117 sudah menyebar di 70 negara, B1351 menyebar di 20 negara, dan P1 sudah menyebar di 30 negara.
“Jadi memang ini tantangan kita ya. Karena varian B117 itu sudah dilaporkan di 70 negara ya. Kalau kemudian B1351 atau sebagai varian dari Afrika itu juga sudah dilaporkan lebih dari 20 negara. Dan varian P1 atau yang kita sebut sebagai varian dari Brazil juga sudah ditemukan ya di lebih dari 30 negara,” ungkapnya.
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini