Kabar Center - Samosir
Anton Simandalahi abang dari Ingat Simandalahi mengaku pihak keluarga merasa curiga atas penyebab kematian adiknya yang terjadi pada tanggal 15 Desember 2020 lalu.
"Adik saya dikatakan meninggal akibat terkena longsor, ditimpa batu. Besar batunya sebesar drum menimpa adik saya," kata Anton Simandalahi di lokasi Autopsi di Desa Hasinggaan, Sabtu (20/02).
Mendengar hal itu, Anton mengaku kurang yakin penyebab kematian adiknya. Ia kemudian pergi menuju lokasi kejadian 4 hari setelah adiknya Ingat Simandalahi dikebumikan.
"Di tempat kejadian, saya lihat tidak ada yang longsor. Ngga ada batu yang menimpa adik saya. Dari situlah saya semakin curiga. Kenapa bisa adik saya terkena yang bonceng tidak kena dan kereta pun tidak rusak," ujarnya.
Berdasarkan temuannya tersebut, Anton kemudian membuat laporan ke pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab kematian adiknya Ingat Simandalahi. Tindak lanjut dari laporan tersebut katanya adalah dengan dilakukannya autopsi jenazah Ingat Simandalahi.
Anton dan pihak keluarga menegaskan siap menerima hasil dari autopsi yang dilaksanakan pihak forensik yang dipimpin langsung Ahli Forensik dr Surjit Singh, SPH, DFM.
"Ya, kalau memang tidak terbukti, saya ikhlas. Berarti alam, tidak ada yang disalahkan. Tapi kalau dibunuh orang, saya minta supaya ditegakkan keadilan," imbuh Anton.
Sementara itu, pendamping para saksi Irwan Sitanggang mengatakan proses autopsi merupakan proses hukum dan sependapat agar perkara tersebut menjadi jelas.
Meski demikian, dari proses yang telah diikutinya, Irwan sangat menyakini kecil kemungkinan 3 saksi yakni, Panjaitan, Simandalahi dan Simarmata menjadi tersangka. "Semua penduduk dari Desa Hasinggaan ikut prihatin. Artinya penduduk sangat mengenal pribadi Panjaitan (yang membonceng korban Ingat Simandalahi-red) adalah pribadi yang baik," katanya.
Lihat video lengkapnya:
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini