Samsul Bahri (41), pembunuh Rangga (9) yang mencegah ibunya DA (28) diperkosa ditemukan tewas di dalam sel tahanan Polres Langsa, Aceh. Polisi menduga residivis tersebut meninggal karena sesak nafas dan keluarga menolak jenazah diautopsi.
"Keluarga menolak jenazah tersangka diautopsi. Perkiraannya (meninggal) sesak nafas. Sehari sebelum itu dia sudah sesak nafas," kata Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo kepada wartawan, Senin (19/10/2020).
Polisi tidak dapat menyelidiki lebih lanjut penyebab Samsul meninggal. Arief juga menepis dugaan Samsul tewas dihajar tahanan lain.
"Kalau itu sampai sekarang belum ada keterangan terkait itu," kata Arief.
Seperti diketahui, Samsul ditemukan tewas di sel tahanan pada Sabtu (17/10) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu dia mengeluh sesak. Ketika hendak dibawa ke rumah sakit, Samsul ditemukan sudah meninggal dunia.
Arief menjelaskan, Samsul pada Sabtu dinihari memang sempat dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sesak. Setelah menjalani perawatan beberapa jam, dokter memperbolehkan Samsul pulang.
Polisi kemudian memasukkan kembali Samsul ke dalam sel tahanan. Pada malamnya dia kembali mengeluh sesak.
"Petugas langsung membawa tersangka Ke RS dan dinyatakan tersangka telah meninggal dunia," ujar Arief.
Arief mengatakan, Samsul juga sempat mengalami dehidrasi setelah tidak mau makan dan minum selama dua hari. Polisi menepis dugaan Samsul bunuh diri sel.
"Bukan (bunuh diri). Menurut teman satu selnya dia gak mau makan dan minum," kata Arief.
Baca juga: Pencuri Motor di Sibolangit Diamuk Massa
Sebelumnya, Samsul diduga membunuh Rangga karena berteriak untuk mencegah ibunya DA diperkosa pelaku. Kejadian itu terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (10/10) dinihari. (Dtc/kc6)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini