Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna tes suhu |
Kabar Center - Samosir
Angka kematian yang diakibatkan COVID-19 di Kota Cimahi melonjak drastis. Hanya dalam kurun waktu dua hari tercatat empat orang warga Cimahi dinyatakan meninggal dengan status positif COVID-19.
Secara keseluruhan korban meninggal dunia akibat COVID-19 di Cimahi mencapai 12 orang. Hal itu juga meningkatkan Case Fatality Rate (CFR) Cimahi yang lebih tinggi dari rata-rata kematian akibat COVID-19 di Jawa Barat dan dunia.
Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna menyebutkan empat orang warga Cimahi yang meninggal akibat COVID-19 rata-rata sudah lanjut usia, antara usia 45-75 tahun.
"Kasus kematian bertambah empat orang, jadi totalnya ada 12 orang, yang terakhir meninggal kemarin itu warga Kelurahan Melong. Itu juga sudah lansia," kata Ajay, Sabtu (3/10/2020).
Dilanjutkan, selain sudah lanjut usia, faktor lain yang meningkatkan risiko kematian akibat COVID-19 yakni penyakit bawaan seperti jantung, paru-paru, asma, diabetes, dan penyakit lainnya.
"Mereka yang meninggal dunia juga punya penyakit bawaan atau comorbit. Nah penyakit bawaan itu yang akhirnya meningkatkan risiko kematian," ungkapnya.
Dari total 12 orang positif COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia, lima orang diantaranya berasal dari klaster keluarga yang memang mendominasi kasus COVID-19 di Cimahi.
"Penularan awal kasus COVID-19 yang meninggal itu dari klaster keluarga, ada anggota keluarganya yang habis dari luar daerah lalu menularkan. Total yang meninggal dari klaster keluarga itu ada lima orang," ucapnya.
Dalam seminggu belakangan, ada 41 kasus baru. Penambahan kasus positif COVID-19 tersebut terhitung sejak 28 September hingga 3 Oktober. Sesuai data di Pusat Informasi COVID-19 Cimahi (PICC), saat ini kasus positif COVID-19 di Cimahi mencapai 357 kasus. Rinciannya 89 orang positif aktif, 256 dinyatakan sembuh, dan 12 meninggal dunia. (Kc7/dtc)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini