Ilustrasi |
Kabar Center - Jakarta
Tim Pakar Penanganan Satuan Tugas Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyebutkan persentase tertinggi kasus aktif Covid-19 saat ini ada di Pulau Sumatera dengan besaran 38,6%.
“Kalau kita melihat saat ini di Sumatera kasus aktifnya tertinggi ada 38,6 persen. Jadi kalau kita lihat di bagian pulau memang kita lihat di Pulau Sumatera ini jumlah proporsi orang yang masih sakit, yang sedang sakit yang harus kita dorong agar semuanya sembuh,” kata dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Dewi juga mengatakan bahwa kasus aktif adalah jumlah kasus yang menggambarkan orang positif Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Pelaksanaan New Normal Melalui Tahapan Yang Ketat
“Jadi kasus aktif itu memang adalah jumlah kasus yang menggambarkan jumlah orang yang sedang sakit. Bisa bentuknya sedang dirawat di rumah sakit, isolasi mandiri namun memang artinya adalah sedang sakit nih,” katanya.
Menurutnya, bila dilihat dari jumlah kasus aktifnya Pulau Jawa dan Bali ini persentase kasus aktifnya sebesar 20,26%. Persentase ini justru lebih rendah jika dibandingkan dengan Pulau Sumatera dimana kasus aktifnya sebesar 38,60%.
“Nah kita bisa lihat jumlah kasus aktifnya, lagi-lagi karena memang Jawa dan Bali ini kasus aktifnya memang tinggi ada 23 ribu orang. Tapi sekarang kita lihat dari persentase kasus aktif ya sebenarnya Jawa dan Bali itu persentase kasus aktifnya 20,26 persen lebih rendah dibandingkan Pulau Sumatera, lebih rendah dibandingkan pulau Kalimantan dan sedikit lebih tinggi daripada Pulau Sulawesi,” kata Dewi.
Angka ini lanjut Dewi, merepresentasikan sikap kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat di suatu provinsi. Ketika mulai abai protokol kesehatan, maka angka persentase juga akan naik.
Baca juga: Tembus 100ribu Terkonfirmasi Corona di Indonesia, Ini Langkah Gugus Tugas Samosir
“Dan yang harus kita ingat bahwa data itu merepresentasikan sikap kita di lapangan. Kalau angkanya mau rendah ya kita yang harus disiplin, kita harus patuh dengan protokol kesehatan. Ketika kita mulai abai, mulai lalai makanya kasusnya akan naik. Jadi butuh usaha kolektif bersama,” pungkasnya. (Okz/kc6)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini