Proses belajar mengajar di SMP N 1 Ronggur Nihuta |
Kabar Center - Ronggur Nihuta
Dua hari pasca dibukanya kembali proses belajar mengajar untuk SMP di Kabupaten Samosir, SMP N. 1 Ronggurnihuta sudah siap melakukan proses belajar mengajar.
Ditemui di lingkungan sekolah, Sabtu (08/08) Kepala Sekolah SMP N. 1 Ronggurnihuta Tangkas Sibarani menyampaikan, sekolah SMP N. 1 Ronggurnihuta sudah siap melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah.
"Sebelum melakukan pelajaran tatap muka, tanggal 6 Agustus 2020 kami melakukan rapat koordinasi untuk persiapan tanggal 7 Agustus, mulai dari persiapan protokol kesehatan, persiapan guru dan semuanya yang menunjang proses belajar dan mengajar," kata Tangkas.
Dijelaskan Tangkas, dalam prosesnya nanti, penyusunan bangku jaraknya harus 1 meter dari 1 siswa ke siswa lain. Selain itu lanjut Tangkas, pihaknya juga memberikan surat persetujuan kepada orang tua siswa untuk diisi menyatakan bahwa orang tua menyetujui anaknya untuk ikut proses belajar mengajar tatap muka dengan anak-anak mereka.
"Seandainya ada orangtua yang tidak setuju, kita juga masih melakukan proses daring. Namun sampai saat ini belum ada orang tua yang tidak mengizinkan atau keberatan anak-anaknya untuk ikut proses belajar mengajar," ujar Tangkas Sibarani.
Dalam proses belajar mengajar itu lanjut Tangkas, sekolah memberlakukan sistem 2 kali masuk sekolah. Jadwal I mulai pukul 07.30 - 10.45, jadwal II mulai pukul 11.15 - 13.45 wib. Kemudian, sebelum sesi ke dua masuk pihaknya melakukan penyemprotan disekitaran lingkungan sekolah.
Baca juga: Jika Orang Tua Tak Nyaman, Murid Boleh Belajar Dari Rumah
"Kami juga memberikan 2 masker untuk setiap siswa, agar para siswa tetap mematuhi protokol kesehatan. Per kelas hanya ada 15 orang siswa dan siswi yang mengikuti proses belajar dan mengajar," sebut Tangkas.
Di lokasi yang sama, Nurdin yang merupakan salah satu guru di SMP N 1 Ronggurnihuta, menyatakan bahwa mereka senang melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka.
"Sebenarnya kami lebih senang melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka, karena kami langsung tahu bagaimana para siswa dan siswi berproses. Selain itu ada beberapa siswa saat melakukan daring yang terkendala dengan signal handphone (hp), terkendala dengan paket internet, karena pendapatan orang tua pun menurun," kata Nurdin.
Meski demikian, jika para siswa dan siswi tidak dapat mengikuti proses tatap muka, para guru siap untuk melakukan proses belajar mengajar secara daring.
Sementara itu, Kesya br Nadeak siswi kelas IX SMP N 1 Ronggurnihuta merasa senang karena sudah dibukanya kembali sekolah.
"Setelah hampir 5 bulan tidak melakukan proses belajar mengajar tatap muka, saya senang dan bahagia karena sudah bisa sekolah kembali," kata Kesya.
Menurut Kesya, dengan masuknya sekolah, ia dapat bertemu dengan teman-teman dan bapak serta ibu guru. Apalagi katanya, ketika daring kendala yang dihadapi adalah jaringan atau signal ditambah biaya pengeluaran untuk paket data.
"Untung ada dari kantor desa memberikan wifi gratis. Semoga Covid 19 ini cepat berlalu, agar semua kehidupan di dunia khususnya di Samosir dapat berjalan dengan lancar," pungkas Kesya. (*)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini