Kabar Center - Taput
Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba ST bersama Komisi II DPRD Samosir yang membidangi pertanian dan peternakan melakukan konsultasi ke Balai Pembibitan Ternak Unggul dan HPT Siborong-borong (Taput) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Selasa, 25 Agustus 2020.
Konsultasi DPRD Kabupaten Samosir ini diterima langsung Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan HPT Siborong-borong melalui Kasubag Tata Usaha, Torus Nangkok Nababan, S.Pt didampingi sejumlah seksi-seksi.
Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba ST yang dikonfirmasi mengatakan bahwa konsultasi ini dalam rangka pengembangan kembali ternak babi setelah diterpa virus ASF dan penerapan inseminasi buatan untuk ternak kerbau di Kabupaten Samosir.
"Pasca munculnya ASF (African Swine Fever) atau demam babi afrika di Sumatera Utara sejak September tahun lalu telah memukul usaha peternakan babi yang sekitar 90 % dijalankan oleh para peternak skala rakyat di Sumut utamanya di Kabupaten Samosir," ujar Saut.
Untuk itu, dirinya bersama Komisi II DPRD Kabupaten Samosir berkonsultasi ke Balai Pembibitan Ternak Unggul dan HPT Siborong-borong agar nantinya ternak babi yang dikelola masyarakat Samosir bisa pulih kembali.
"Kita berharap Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU HPT) Siborong-borong dapat melakukan upaya-upaya pemulihan kembali dan peningkatan populasi ternak babi Samosir," kata Saut.
Ia menambahkan, nantinya DPRD akan mendorong Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pertanian agar, dapat meningkatkan sinergitas program dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijau Pakan ternak (BPTU HPT).
Pada kunjungan kerja ini juga dibahas tindak lanjut kerjasama pengembangan ternak unggul kerbau, serta prosedur permohonan pengadaan ternak kerbau yang merupakan aspirasi (pokok pikiran) dari setiap Anggota Dewan di Kabupaten Samosir dengan BPTU HPT Siborong-borong.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Komisi II, Polma Hasehaton Gurning, kunjungan ini juga dalam rangka berkonsultasi penerapan inseminasi buatan untuk ternak kerbau di Kabupaten Samosir.
Menurutnya, Kabupaten Samosir sebagai salah satu daerah sentra ternak kerbau, tentunya harus melakukan inovasi agar kualitas kerbau lokal semakin baik. Untuk itu Pemkab Samosir perlu bekerja sama dengan Balai tersebut.
Selain itu, Polma menjelaskan, saat ini teknik budidaya kerbau yang ada di masyarakat sangat tradisional sehingga pertumbuhan populasi kerbau cukup lambat dan perlu adanya peningkatan sumber daya peternak.
“Dengan penerapan teknologi peternakan yang bagus, tentu pembibitan dan penggemukan ternak kerbau akan lebih baik. Ini yang harus diprogramkan oleh Pemkab Samosir untuk diterapkan kepada peternak, melalui sinergi program dan peningkatan kerjasama dengan BPTU HPT,” kata Polma. (*/Kc6)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini