Uji Swab | ilustrasi |
Kabar Center - Medan
Kota Medan masuk ke zona merah penularan COVID-19. Angka yang terjangkit juga terus mengalami peningkatan. Uji cepat (rapid test) dan swab tenggorok mulai masif di lakukan meski belum seluruh masyarakat dilakukan pengujian.
Dengan transmisi lokal yang sangat tinggi, masyarakat masih banyak yang membandel. Tidak patuh untuk memakai masker dan masih sering berkumpul di kerumunan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Medan pun gencar melaksanakan rapid test massal diikuti tes PCR. Khususnya di jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang berdinas di Pemko Medan. Itu sudah dilakukan tiga pekan terakhir.
Dari hasil tes yang dilakukan, sebanyak 75 ASN atau PNS yang dinyatakan positif COVID-19 dari total 3.925 ASN Pemkot Medan, personel Kejari, Polrestabes Medan, dan lainnya.
"Dengan hasil reaktif (rapid test) ada 78 dan hasil swab test (positif) ada 75 orang," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Medan Mardohar Tambunan, Jumat (26/6).
ASN yang terpapar COVID-19 lanjut Mardohar umumnya adalah yang berdinas di pelayanan publik. ASN yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Sehingga risiko potensi penularannya sangat tinggi.
Tes massal akan terus berlangsung. Sementara mereka yang positif langsung mendapat perawatan atau pengawasan dari pihak medis dan aparat pemerintahan setempat hingga dinyatakan sembuh.
Data yang dilihat dari laman covid19.sumutprov.go.id, Medan masih berada di urutan pertama sebagai penyumbang kasus COVID-19 terbanyak dari 33 kabupaten kota yang ada di Sumut.
Total kasus hingga hari ini mencapai 895 positif, pasien sembuh 227 orang, meninggal 54 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 120 orang.
Selanjutnya, Deli Serdang menempati posisi kedua dengan 175 kasus. Disusul Simalungun 67 kasus, Pematang Siantar 54 kasus dan Binjai 22 kasus. (Kc9)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini