The Canadian Press via AP |
Kabar Center - Ottawa
Tragedi penembakan secara brutal terjadi provinsi Nova Scotia Kanada, Sabtu (19/04). Dalam peristiwa itu setidaknya 16 orang tewas dan salah seorang korban merupakan seorang perempuan perwira polisi.
Pelaku seorang pria bersenjata yang mengenakan seragam polisi dan melepaskan tembakan kerumunan orang. Tindakan brutal itu terjadi kurang lebih 12 jam hingga sempat terjadi pengejaran mobil sang pelaku oleh polisi. Terduga pelaku penyerangan dilaporkan tewas.
Pihak berwenang masih berusaha untuk menetapkan jumlah korban tewas, kata polisi pada hari Minggu (19/04). Polisi menduga bahwa kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah.
Anggota polisi dari kesatuan Mounted Royal Kanada (RCMP), Heidi Stevenson, yang sudah bertugas selama 23 tahun, termasuk di antara mereka yang tewas.
"Heidi menjawab panggilan tugas dan kehilangan nyawanya saat melindungi warga," kata Komandan RCMP Nova Scotia, Asisten Komisaris Lee Bergerman dalam unggahan di Facebook.
"Dua bocah kehilangan ibunya dan seorang suami kehilangan istrinya. Orang tua kehilangan anak perempuannya dan lainnya yang tak terhitung kehilangan teman baik atau koleganya," kata Bergerman.
Kepolisian Kanada meyakini bahwa pelaku serangan mengendarai mobil milik polisi untuk melakukan serangan tembakan.
Komisaris RCMP, Brenda Lucki mengatakan dia meyakini pria bersenjata itu awalnya memiliki "motivasi" dan "mengubahnya menjadi serangan acak", seperti dilaporkan CBC News.
Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau menggambarkan serangan bersenjata ini sebagai "situasi mengerikan" dan Gubernur Nova Scotia, Stephen McNeil menyampaikan kepada wartawan "ini adalah salah satu aksi kekerasan paling tidak berperikemanusiaan dalam sejarah provinsi kami."
Menurut polisi setempat, mereka pertama kali diberitahu tentang insiden dengan menggunakan senjata api ini pada Sabtu malam.
Melalui akun Twitter resmi kepolisian Nova Scotia mengidentifikasi tersangka pelaku penyerangan sebagai Gabriel Wortman yang berusia 51 tahun.
Dia tidak bertugas di Royal Canadian Mounted Police, tetapi "mungkin mengenakan seragam RCMP", kata mereka.
"Ada satu perbedaan antara mobil miliknya dengan kendaraan resmi RCMP: Mobil tersangka ada nomor registrasi 28B11 di belakang jendela penumpang. Jika Anda melihat 28B11 segera hubungi 911," demikian cuitan kepolisian pada Minggu.
Pria bersenjata itu dilaporkan berganti mobil, yaitu mengendarai "mobil SUV Chevrolet", tambah polisi.
Polisi tidak memberikan rincian tentang bagaimana terduga serangan itu tewas.
Penembakan massal relatif jarang terjadi di Kanada dimana hukum kepemilikan senjata lebih ketat ketimbang di negara tetangganya, Amerika Serikat.
Pada 2019, dua buronan mengaku membunuh tiga orang, termasuk pasangan suami istri asal Australia-AS pada hari libur, di British Columbia.
Pada 1989, penembakan di sebuah perguruan tinggi di Quebec menyebabkan 14 orang perempuan tewas, setelah pelakunya mengusir semua mahasiswa pria keluar dari kelas, dan melepaskan tembakan. (Kc7)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini