Kondom | ilustrasi |
Kabar Center - Medan
Virus corona yang telah menjadi pandemi memberikan dampak terhadap banyak aspek, salah satunya produksi kondom.
Pasokan kondom di dunia menurun drastis saat lockdown diberlakukan di berbagai belahan dunia karena merebaknya virus corona baru (COVID-19).
Tiga pabrik kondom terbesar di dunia yang berada di Malaysia terpaksa berhenti memproduksi kondom lantaran aturan lockdown yang diberlakukan pemerintah.
Diperkirakan kekurangan mencapai 100 juta kondom yang dijual di pasar global dengan merek-merek seperti Durex, yang dipasok ke sistem perawatan kesehatan negara seperti NHS Inggris atau didistribusikan oleh program bantuan seperti Dana Populasi PBB.
Baca juga: Obat Ini Diklaim Mampu Mengatasi COVID-19 Hingga 90 Persen
Belakangan, perusahaan akhirnya diberi izin untuk memulai kembali produksi pada hari Jumat, tetapi dengan hanya 50 persen dari tenaga kerjanya, di bawah pengecualian khusus untuk industri kritis.
"Ini akan membutuhkan waktu untuk memulai operasional pabrik dan kami akan berjuang untuk memenuhi permintaan pada setengah kapasitas," ujar kepala eksekutif, Goh Miah Kiat mengutip Reuters.
"Kita akan melihat kekurangan global kondom di mana-mana, yang akan menakutkan," katanya. “Kekhawatiran saya adalah bahwa untuk banyak program kemanusiaan ... di Afrika, kekurangannya tidak hanya dua minggu atau sebulan. Kekurangan itu bisa berlangsung berbulan-bulan."
Malaysia adalah negara yang terkena dampak corona di Asia Tenggara, dengan 2.161 infeksi virus corona dan 26 kematian. Lockdown akan diberlakukan di negara itu setidaknya hingga 14 April. (Ant/rts)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini