Tentara | ilustrasi |
Ratusan teroris diklaim tewas dalam operasi gabungan militer yang dilancarkan pasukan Niger dan Prancis di wilayah Niger barat daya. Tercatat 120 teroris tewas dan pasukan gabungan juga menyita peralatan para teroris.
Dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Niger seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/2/2020), menyebutkan, hingga 20 Februari, "120 teroris telah dilumpuhkan" dalam operasi di wilayah Tillaberi, dekat perbatasan dengan Mali dan Burkina Faso.
Bahkan dalam operasi tersebut, tidak ada korban dari pihak pihak pasukan Niger maupun Prancis. Apresiasi dan pujian pun datang diberikan Menteri Pertahanan Niger, Issoufou Katambe.
Dua tahun belakangan, status di wilayah Tillaberi ditetapkan sebagai keadaan darurat. Hal ini dipicu serangkaian serangan yang terjadi pada Desember 2019 dan Januari 2020 lalu yang dilakukan kelompok militan. Dalam serangan itu tercatat 174 tentara Niger tewas.
Niger telah berjuang sejak tahun 2015 lalu melawan gelombang serangan militan di dekat perbatasan dengan Mali dan Burkina Faso di bagian barat, yang memperburuk situasi di wilayah Tillaberi dan Tahoua. Puluhan ribu warga mengungsi akibat serangan tersebut.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, pihak Prancis menyebutkan bahwa pihaknya akan meningkatkan jumlah personel militernya di wilayah Afrika barat. Sebanyak 600 tentara akan dikerahkan dan bergabung dengan 4.500 tentara yang dilibatkan dalam operasi militer di wilayah itu. (dtc/kc3)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini