KMP Muara Putih yang akan segera berangkat dari Sipinggan menuju Muara, Sabtu (15/02) | foto: Marcopolo Sitanggang |
Sengaja malam itu, Jumat (14/02) kupercepat jadwal tidurku. Biasanya antara jam 1 dan 2 pagi aku memejamkan mata, namun semalam, pukul 23.00 aku telah terlelap dalam tidurku. Hal ini untuk memaksimalkan perjalanan pagi ini menuju Nainggolan.
Jadwal keberangkatan KMP Muara Putih yang berangkat trip pertama dari Sipinggan menuju muara adalah pukul 08.00 Wib. Sehingga perjalanan dari Pangururan selambat-lambatnya harus dimulai pukul 07.00 Wib agar dapat sampai ke Dermaga Sipinggan.
Dinginnya pagi tak pula meluluhkan niat untuk berangkat. Dibumbui senyum sang Putri Raja, aku bergegas dengan penuh semangat menghantarkan Sang Bunda. Tenang namun membahana, kereta butut ku tak mengeluh. Fit X tua itu melaju kencang menembus embun pagi.
Jalan mulus sedikit bercampur air merangsangku berpacu dengan adrenalin. Namun sayang, sang motor tua tak sanggup. Puluhan motor versi baru mirip versi 7.0 Nougat dan 9.0 Pie melewati kami.
Meski demikian, aku tetap bersyukur. Motor tua ini telah banyak berjasa. Teman lama yang tak pernah menyakiti.
Kelam lembab langit menyambut kami di Sipinggan. Perahu kayu berbodi dan beralaskan baja itu telat 15 menit. Sembari berbincang dengan para penumpang lainnya, aku dan sang bunda tersenyum kecil.
"Iada maradu hera pelor binaen kareta on ate inang," kataku kepada Sang Bunda. Ia pun tersenyum senang. Seolah kerinduannya kepada Sang Amang akan segera terkabulkan.
Kini, aku kembali namun menepi di simpang pelabuhan Nainggolan. Sarapan mi gomak sembari menuliskan perjalanan ini.
Penulis: Marcopolo Sitanggang
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini