Ilustrasi banjir | net |
Seorang balita Rafa Alfaris berusia 3,5 tahun dilaporkan hanyut terbawa arus air di sekitar selokan depan rumah tak jauh dari kawasan Perumahan Griya Permata Alam (GPA) blok LE.
Kapolsek Karangploso AKP Efendi Budi menyebutkan, hilangnya sang balita ini dilaporkan sang nenek. Diceritakan, hujan deras membuat aliran air di selokan sekitar rumah korban meluap ke jalan raya.
"Kejadiannya Senin malam 10 Februari, saat hujan lebat itu ada aliran air deras dari atas perumahan menuju kampung. Makanya sampai meluber ke jalan dan selokannya tidak kelihatan. Selokannya tidak lebar hanya memang cukup dalam," kata AKP Efendi Budi seperti dilansir Okezone, Selasa pagi (11/2/2020).
Sang cucu yang hendak menjemput pakdenya, diceritakan mengambil payung untuk keluar, saat hujan masih turun cukup deras. Sementara sang nenek yang sedang memasak akhirnya bergegas menyusul cucunya.
"Pagar sebenarnya sudah ditutup, tapi memang masih ada celah sedikit bisa masuk. Kemudian anak ini keluar membawa payung, katanya mau jemput pakdenya. Neneknya yang memasak akhirnya masuk mematikan kompor, saat keluar ini cucunya sudah tidak ada," ujarnya.
Sang nenek hanya menemukan sebuah payung di sekitar selokan yang dipakai oleh Rafa saat hujan. Dikarenakan tak menemukan keberadaan sang cucu, nenek tersebut melaporkan ke pihak desa diteruskan ke kepolisian.
"Setelah hujan reda itu air di selokan itu kembali surut dan bersih. Di sana tidak ada apa - apa. Kami menduga dia terpeleset ke selokan dan hanyut ke sungai. Jarak selokan dengan sungai sekitar 20 meter," katanya.
Saat ini pihak tim SAR dan BPBD Kabupaten Malang masih mencari keberadaan balita dengan menelusuri aliran selokan hingga menuju Sungai Bangau dan Sungai Bodo. (Okz)
Ikuti berita terkini dari Kabar Center di Google News, klik di sini